Daftar 5 Akun Instagram Pelaku Bullying Timothy Ternyata ada yang Berprofesi Sebagai Dokter

Daftar 5 Akun Instagram Pelaku Bullying Timothy Ternyata ada yang Berprofesi Sebagai Dokter

Timothy-Instagram-

Daftar 5 Akun Instagram Pelaku Bullying Timothy Ternyata ada yang Berprofesi Sebagai Dokter
Tragedi Kemanusiaan di Balik Kematian Timothy Anugrah Saputra: Pelaku Bullying Masih Menghina Meski Korban Telah Tiada

Nama Timothy Anugrah Saputra kini menjadi simbol tragis dari kegagalan empati di kalangan generasi muda. Mahasiswa muda Universitas Udayana ini diduga mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai dua Gedung Sudirman pada awal pekan ini. Namun, yang lebih menyayat hati bukan hanya caranya pergi, melainkan bagaimana sejumlah rekan sejawatnya justru merendahkan martabatnya—bahkan setelah nyawanya tak lagi ada.



Kasus ini mencuat ke permukaan setelah akun Twitter populer @unudmenfess mengunggah tangkapan layar percakapan grup mahasiswa pada 15 Oktober 2025. Dalam unggahan tersebut, terlihat jelas bagaimana kabar kematian Timothy—yang seharusnya menjadi momen berkabung—justru dijadikan bahan candaan dan ejekan oleh sejumlah anggota grup. Respons mereka bukan belasungkawa, melainkan komentar-komentar sinis yang menghina martabat korban.

Kata-Kata Pedih yang Mengoyak Hati
Salah satu komentar paling menyakitkan datang dari akun dengan inisial “!vit”, yang menulis: “Nanggung banget kalau bunuh diri dari lantai 2 yak.” Kalimat itu bukan hanya tidak sensitif—ia adalah bukti nyata betapa rendahnya rasa kemanusiaan yang dimiliki sebagian individu dalam lingkungan akademik.

Tak berhenti di situ, komentar lain pun bermunculan:


“Badan gorbon gitu mau diangkat mandiri dikit,”
“Hahahah,”
“Mentalnya gak kuat kalau dari lantai 4,”
“Koe bantu angkat ke lantai 3 dah,”
“Jangan lupa minum sanax woi.”
Kata-kata tersebut bukan sekadar candaan remaja biasa. Mereka adalah bentuk kekejaman verbal yang menunjukkan ketiadaan empati, rasa hormat, bahkan dasar-dasar moral yang seharusnya diajarkan di bangku kuliah—apalagi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), tempat Timothy menimba ilmu.

Identitas Pelaku Terungkap, Warganet Geram
Dalam unggahan yang sama, @unudmenfess juga mengungkap identitas akun Instagram lima mahasiswa yang diduga terlibat dalam percakapan tersebut. Kelima akun tersebut adalah:

@vitaamariaa_
@Bydonvito
@ryanabel_19
@gngnando
@vitojrs7
Pengungkapan ini memicu gelombang kemarahan di media sosial. Ribuan warganet, termasuk sesama mahasiswa, alumni, hingga masyarakat umum, mengecam keras sikap tidak berperikemanusiaan tersebut. Bahkan, unggahan @unudmenfess telah dilihat lebih dari 9,7 juta kali dan terus memicu diskusi luas tentang budaya bullying di kampus.

Salah satu pengguna Twitter dengan akun @oownwoo_ menulis dengan nada geram: “Orang kok punya energi buat tolol ya.” Komentar ini mewakili kekecewaan publik terhadap perilaku yang jauh dari nilai-nilai akademik dan kemanusiaan.

FISIP Seharusnya Jadi Garda Depan Empati, Bukan Arena Ejekan
Lebih menyedihkan lagi, Timothy adalah mahasiswa FISIP—fakultas yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam memahami dinamika sosial, keadilan, dan empati terhadap sesama. Namun ironisnya, justru di lingkungan inilah ia mengalami penghinaan bahkan setelah meninggal.

Akun @mufanmufon menyoroti paradoks ini dengan tajam:
“Setolol-tololnya teman-teman gue seangkatan anak STEM, gak pernah ada tuh bercandain kematian orang. Ini anak FISIP loh, Fisip yang harusnya lebih sensitif terhadap keadaan manusia. Kok bisa? Di kampus bukannya belajar malah kebanyakan ngevape kayaknya, otak sama hati jadi busuk.”

Pernyataan tersebut menyentil realitas pahit: pendidikan tinggi tidak selalu menjamin kedewasaan moral. Gelar akademik tidak serta-merta mencerminkan kualitas karakter seseorang.


TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya