Tragedi Timothy Anugrah Saputra: Viralnya Chat Perundungan Usai Lompat dari Gedung FISIP Unud dan Sorotan pada Enam Mahasiswa Pelaku

Tragedi Timothy Anugrah Saputra: Viralnya Chat Perundungan Usai Lompat dari Gedung FISIP Unud dan Sorotan pada Enam Mahasiswa Pelaku

Timothy-Instagram-

Tragedi Timothy Anugrah Saputra: Viralnya Chat Perundungan Usai Lompat dari Gedung FISIP Unud dan Sorotan pada Enam Mahasiswa Pelaku

Nama Timothy Anugrah Saputra (TAS), mahasiswa Universitas Udayana (Unud) Bali, kini menjadi pusat perhatian nasional bukan karena prestasinya, melainkan karena tragedi tragis yang menimpanya dan aksi perundungan yang justru berlanjut bahkan setelah kematiannya. Kasus ini tidak hanya menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan teman-temannya, tetapi juga memicu kemarahan luas di kalangan masyarakat, terutama di media sosial.



Timothy dilaporkan meninggal dunia pada Rabu, 15 Oktober 2025, sekitar pukul 09.00 WITA, setelah melompat dari lantai dua Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Kampus Sudirman, Denpasar. Namun, duka yang seharusnya disikapi dengan empati justru berubah menjadi amarah publik ketika beredar tangkapan layar percakapan grup mahasiswa yang memperlihatkan sikap merendahkan dan menertawakan korban—bahkan sesaat setelah kepergiannya.

Viralnya Chat Grup yang Menyakitkan dan Foto Terakhir Timothy
Salah satu unggahan yang memicu gelombang kecaman berasal dari akun X (sebelumnya Twitter) @paledungdee. Akun tersebut membagikan tangkapan layar percakapan grup WhatsApp yang diduga melibatkan sejumlah mahasiswa Universitas Udayana. Dalam percakapan itu, terlihat komentar-komentar yang sangat tidak pantas dan tidak berperikemanusiaan.

Salah satu pesan yang paling mengejutkan berbunyi:


“Nahan tawa gue jir wkwkwk,”

disertai foto kondisi terakhir Timothy yang tersebar luas di media sosial. Bahkan, ada pula komentar yang membandingkan wajah korban dengan selebritas media sosial Kekeyi, disertai tawa dan emoji lucu.

Unggahan tersebut langsung viral dalam hitungan jam. Hingga Sabtu (18/10/2025), unggahan itu telah dilihat lebih dari 90 ribu kali dan dibagikan ribuan kali oleh warganet yang geram. Banyak yang menyebut tindakan tersebut sebagai bentuk kehilangan empati yang parah, terutama di lingkungan akademik yang seharusnya menjadi tempat pembentukan karakter dan moral.

“Ada ya orang setolol dan nir-empati gini! Nih orang kek gini mending lah klo jadi babi. Sakit banget baca beritanya ???? Rest in Peace Timothy,” tulis @paledungdee, menggambarkan kekecewaan dan keprihatinan mendalam terhadap perilaku pelaku.

Kronologi Terungkapnya Perundungan Digital
Lebih lanjut, akun @lambe_turah juga membagikan tangkapan layar percakapan grup lain yang memperlihatkan komentar-komentar bernada meremehkan. Salah satunya berbunyi:

“Nanggung banget klok bunuh diri dari lantai 2 yak.”

Komentar ini dianggap sangat menyakitkan, bukan hanya karena sifatnya yang sinis, tetapi juga karena muncul di tengah masa berkabung. Publik menilai bahwa tindakan tersebut tidak hanya mencoreng nama baik Universitas Udayana, tetapi juga menunjukkan betapa dalamnya akar perundungan yang mungkin telah berlangsung sebelum tragedi ini terjadi.

Dari berbagai unggahan dan investigasi awal, teridentifikasi enam nama mahasiswa yang diduga terlibat dalam percakapan tersebut. Mereka adalah mahasiswa aktif di FISIP Unud, beberapa di antaranya bahkan menjabat posisi strategis di organisasi kemahasiswaan tingkat fakultas.

Enam Mahasiswa Akui Kesalahan dan Minta Maaf
Menghadapi tekanan publik yang terus meningkat, keenam mahasiswa tersebut akhirnya mengakui kesalahan mereka dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka melalui video yang diunggah di media sosial. Mereka adalah:

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya