Identifikasi Korban Tragedi Ponpes Al-Khoziny Kian Rumit: Tim DVI Berjuang Lawan Waktu dan Degradasi DNA

Yusuf-Instagram-
Tim gabungan yang terdiri dari kepolisian, TNI, Basarnas, relawan, dan ahli forensik masih terus melakukan penyisiran di sekitar reruntuhan pondok pesantren. Upaya ini dilakukan untuk memastikan tidak ada korban yang tertinggal di lokasi.
Kompetensi, Kolaborasi, dan Tanggung Jawab Kemanusiaan
Meski menghadapi tantangan teknis dan emosional yang berat, Kusnan menegaskan komitmen tim DVI untuk terus bekerja maksimal hingga seluruh korban teridentifikasi dengan pasti.
“Ini bukan sekadar tugas profesional. Ini adalah bentuk tanggung jawab kemanusiaan kami kepada para korban dan keluarganya,” ujarnya dengan suara lirih namun penuh tekad.
Proses identifikasi korban bencana massal memang dikenal sebagai salah satu aspek paling rumit dalam manajemen bencana. Di tengah keterbatasan sumber daya dan tekanan waktu, tim DVI tetap berpegang pada prinsip akurasi, transparansi, dan kehati-hatian—karena bagi setiap keluarga yang menunggu, nama yang benar bukan sekadar data, melainkan bagian terakhir dari penghormatan kepada orang yang mereka cintai.
Masyarakat diimbau untuk terus memberikan informasi terkait ciri fisik, riwayat medis, atau sampel DNA keluarga (seperti sikat gigi, sisir, atau pakaian pribadi) yang dapat membantu proses identifikasi. Setiap data kecil bisa menjadi kunci yang membuka jalan bagi kepastian dan kedamaian bagi keluarga korban.