Siapa Felicia Novenna? Pemilik Bakery Bakengrind yang Diduga Tipu Konsumen dengan Label Gluten Free, Balita Jadi Korban

Siapa Felicia Novenna? Pemilik Bakery Bakengrind yang Diduga Tipu Konsumen dengan Label Gluten Free, Balita Jadi Korban

kue-pixabay-

Siapa Felicia Novenna? Pemilik Bakery Bakengrind yang Diduga Tipu Konsumen dengan Label Gluten Free, Balita Jadi Korban

Nama Felicia Novenna tiba-tiba menjadi sorotan publik di media sosial. Bukan karena prestasi atau pencapaian akademisnya, melainkan lantaran dugaan penipuan yang dilakukan melalui bisnis bakery-nya, Bakengrind. Kasus ini memicu kemarahan netizen, terutama para orang tua yang selama ini mempercayai label “gluten free”, “dairy free”, hingga “vegan” yang dijual oleh usaha tersebut—tanpa menyadari bahwa klaim tersebut mungkin hanyalah strategi pemasaran belaka.



Bakengrind: Bakery dengan Janji Sehat yang Ternyata Menyesatkan?
Bakengrind, merek bakery yang sempat populer di kalangan konsumen urban, dikenal menjual berbagai produk seperti roti, kue, dan camilan dengan klaim kesehatan yang sangat menarik. Di media sosial, produk-produknya kerap dipromosikan sebagai bebas gluten, bebas susu, bebas telur, vegan, menggunakan pemanis stevia, dan berbahan dasar nabati (plant-based). Klaim ini tentu sangat menggoda bagi konsumen yang memiliki alergi makanan, gangguan autoimun seperti celiac disease, atau mereka yang menjalani gaya hidup sehat secara ketat.

Namun, semua itu kini dipertanyakan. Sebuah unggahan viral di akun Threads @diskonkalori pada 8 Oktober 2025 mengungkap dugaan praktik tidak etis di balik bisnis tersebut. Menurut informasi yang beredar, produk Bakengrind ternyata bukan dibuat dari nol dengan bahan-bahan sesuai klaim, melainkan hanya produk repack dari merek bakery ternama di Indonesia, seperti Holland Bakery dan Tous Les Jours—dua merek yang justru dikenal menggunakan bahan-bahan konvensional, termasuk gluten, susu, dan telur.

Balita Jadi Korban, Orang Tua Terkejut
Yang paling menghebohkan, dugaan penipuan ini berdampak langsung pada kesehatan konsumen. Dalam unggahan tersebut, disebutkan bahwa seorang balita mengalami gangguan kesehatan setelah mengonsumsi produk Bakengrind. Sang ibu, yang membeli produk tersebut karena percaya pada label “gluten free”, ternyata tak menyadari bahwa anaknya justru mengonsumsi makanan yang mengandung gluten—zat yang bisa berbahaya bagi anak dengan intoleransi atau alergi.


“Yang lagi ruame, jualan produk gluten free tapi hasil repack dari Holland Bakery, Tous Les Jours, dkk. Alhasilnya balita sakit, tapi ibu balita-nya sih kayaknya gak nuntut, jadi IG jualannya masih jalan seperti biasa,” tulis akun @diskonkalori.

Meski sang ibu belum mengambil tindakan hukum, insiden ini memicu kekhawatiran luas di kalangan komunitas orang tua dan konsumen sadar kesehatan. Banyak yang bertanya: bagaimana mungkin seseorang tega memanfaatkan kepercayaan konsumen demi keuntungan pribadi, terutama saat menyangkut kesehatan anak-anak?

Felicia Novenna: Siapa Sebenarnya di Balik Skandal Ini?
Felicia Novenna, yang diduga kuat sebagai pemilik Bakengrind, kini menjadi pusat perhatian. Dari penelusuran media, Felicia diketahui aktif di Instagram dengan akun pribadi @felicianovenna yang memiliki sekitar 15.300 pengikut. Namun, sejak kasus ini mencuat, akun tersebut telah diubah ke mode privat, seolah berusaha menghindari sorotan publik.

Di bio Instagram-nya, Felicia menuliskan dirinya sebagai SCA Certified Barista, Brewing, Sensory—menunjukkan latar belakangnya di dunia kopi dan kuliner. Beberapa unggahan lama juga mengindikasikan bahwa ia pernah terlibat dalam Himpunan Mahasiswa Pengelolaan Perhotelan di Universitas Pelita Harapan (UPH), bahkan sempat aktif di Barista Club kampus tersebut. Pada 2023, ia bahkan disebut-sebut sebagai lulusan cum laude.

Ironisnya, kini reputasinya terancam runtuh karena dugaan praktik bisnis yang tidak transparan. Dalam salah satu video yang dibagikan oleh @diskonkalori, terlihat Felicia sedang mempromosikan akun Instagram bisnisnya, @bakengrind. “Karena udah tahu bakal dihapus, jadi kita simpan dulu ya bun ya. Dengar-dengar dia cumlaude bahas Bakernya sendiri loh. Masih bakal cumlaude kah statusnya?” sindir akun tersebut.

Akun Bakengrind Hilang, Tapi Pertanyaan Tetap Menggema
Saat ini, akun Instagram resmi Bakengrind @bakengrind—yang sempat memiliki 29.000 pengikut—dilaporkan sudah tidak dapat diakses. Entah dihapus oleh pemiliknya atau diblokir oleh platform, keberadaannya kini menjadi misteri. Namun, jejak digitalnya masih tersebar di berbagai forum dan unggahan ulang netizen yang merasa tertipu.

Banyak konsumen yang kini mempertanyakan:

Apakah label “gluten free” dan klaim kesehatan lainnya pernah diverifikasi oleh lembaga berwenang?
Apakah ada sertifikasi resmi yang mendukung klaim tersebut?
Dan yang paling penting: apakah ada pertanggungjawaban atas dampak kesehatan yang dialami konsumen, terutama anak-anak?
Pentingnya Transparansi dalam Industri Kuliner Sehat
Kasus Bakengrind menjadi pengingat keras bagi konsumen dan pelaku usaha kuliner. Di tengah tren gaya hidup sehat yang terus berkembang, label seperti “gluten free” atau “vegan” bukan sekadar gimmick pemasaran—melainkan janji yang harus dipertanggungjawabkan secara etis dan hukum.

Menurut ahli gizi dr. Rina Amran, M.Gizi, “Klaim bebas alergen seperti gluten harus didukung dengan sertifikasi dan proses produksi yang terpisah dari bahan berisiko kontaminasi silang. Jika tidak, ini bukan hanya penipuan konsumen, tapi juga ancaman serius bagi kesehatan.”

Di sisi lain, Kementerian Perdagangan dan BPOM seharusnya lebih ketat mengawasi klaim kesehatan pada produk pangan, terutama yang dijual secara daring tanpa izin edar resmi.

Baca juga: Siapa Sebenarnya Lora Muhammad Ali Rahbini? Anak Kyai Ternama yang Jadi Korban Tragedi Ambruknya Mushola Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya