Siapa Anak dan Istri Halim Kalla? Adik Jusuf Kalla yang Jadi Tersangka Korupsi PLTU Kalbar Senilai Rp1,35 Triliun, Bukan Orang Sembarangan di Makassar

Siapa Anak dan Istri Halim Kalla? Adik Jusuf Kalla yang Jadi Tersangka Korupsi PLTU Kalbar Senilai Rp1,35 Triliun, Bukan Orang Sembarangan di Makassar

Halim-Instagram-

Siapa Anak dan Istri Halim Kalla? Adik Jusuf Kalla yang Jadi Tersangka Korupsi PLTU Kalbar Senilai Rp1,35 Triliun, Bukan Orang Sembarangan di Makassar
Nama Halim Kalla kini menjadi sorotan publik nasional setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 1 Kalimantan Barat. Kasus ini bukan hanya mengejutkan karena nilai kerugian negara yang fantastis—mencapai Rp1,35 triliun—tetapi juga karena sang tersangka merupakan adik kandung dari Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2004–2009 dan 2014–2019.

Penetapan tersangka ini dilakukan oleh Korps Tindak Pidana Korupsi (Kortas Tipidkor) Polri, yang mengungkap empat nama dalam kasus tersebut. Selain Halim Kalla, pihak kepolisian juga menetapkan Fahmi Mochtar (FM), mantan Direktur Utama PLN periode 2008–2009, serta dua pihak swasta berinisial RR dan HYL.



Namun, siapa sebenarnya Halim Kalla? Apa jabatan dan latar belakang bisnisnya hingga bisa terlibat dalam proyek strategis nasional senilai triliunan rupiah? Berikut ulasan lengkapnya.

Profil Halim Kalla: Pengusaha Multisektor dengan Jejak Inovasi
Lahir di Ujung Pandang (kini Makassar), 1 Oktober 1957, Halim Kalla dikenal sebagai sosok pengusaha sukses dengan jaringan bisnis yang tersebar di berbagai sektor strategis. Ia bukan hanya sekadar pengusaha konvensional, melainkan juga dikenal sebagai pionir dalam bidang teknologi dan energi terbarukan di Indonesia.

Salah satu terobosan paling mencolok yang pernah ia lakukan adalah pada tahun 2006, ketika ia memperkenalkan Digital Cinema System (DCS) di Indonesia. Inovasi ini merevolusi industri perfilman Tanah Air dengan menggantikan sistem proyeksi film analog menjadi digital, sehingga mempermudah distribusi, meningkatkan kualitas gambar, dan menekan biaya operasional bioskop.


Selain di dunia hiburan, bisnis Halim Kalla juga merambah ke sektor energi, properti, otomotif, hingga kendaraan listrik. Ia dikenal sebagai tokoh yang sangat percaya pada potensi inovasi lokal. Melalui perusahaan Haka Auto, ia meluncurkan tiga model kendaraan listrik buatan dalam negeri: Smuth, Erolis, dan Trolis—yang diklaim sebagai wujud nyata dukungan terhadap transisi energi hijau di Indonesia.

Jabatan Resmi Halim Kalla dalam Kasus PLTU Kalbar
Dalam kasus korupsi PLTU Kalimantan Barat, Halim Kalla disebut menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bakti Resa Nusa (BRN)—perusahaan yang terlibat langsung dalam proyek pembangunan PLTU di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Proyek ini berawal pada 2008, ketika Konsorsium Kerja Sama Operasi (KSO) BRN, yang dipimpin oleh Halim Kalla, ditetapkan sebagai pemenang tender proyek PLTU tersebut. Namun, penetapan ini menuai kontroversi karena diduga tidak memenuhi syarat teknis dan administratif yang seharusnya menjadi dasar seleksi pemenang lelang.

Lebih lanjut, investigasi menemukan indikasi adanya kolusi antara Halim Kalla dan Fahmi Mochtar, yang saat itu menjabat sebagai Dirut PLN. Kolaborasi keduanya diduga menjadi pintu masuk bagi pelanggaran prosedur pengadaan.

Pada 2009, proyek PLTU ini bahkan sempat dialihkan kepada pihak ketiga, yaitu perusahaan energi asal Tiongkok, tanpa dasar hukum yang jelas. Alih-alih menyelesaikan proyek, langkah ini justru memperumit situasi. Akibatnya, pembangunan PLTU mandek dan akhirnya mangkrak total sejak 2016, meski dana negara telah mengalir dalam jumlah besar.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya