Benarkah Yai Mim (Imam Muslimin) Pemilik Hotel Ashley Tanah Abang? Fakta di Balik Pernyataan Kontroversial Dosen UIN Malang

Benarkah Yai Mim (Imam Muslimin) Pemilik Hotel Ashley Tanah Abang? Fakta di Balik Pernyataan Kontroversial Dosen UIN Malang

Zahara-Instagram-

Benarkah Yai Mim (Imam Muslimin) Pemilik Hotel Ashley Tanah Abang? Fakta di Balik Pernyataan Kontroversial Dosen UIN Malang

Nama Yai Mim, yang dikenal publik sebagai Imam Muslimin, dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, kembali menjadi sorotan hangat di jagat maya. Setelah sebelumnya viral karena konfliknya dengan Nurul Sahara, kali ini ia justru ramai diperbincangkan karena dugaan kepemilikan atas Hotel Ashley Tanah Abang, salah satu hotel ternama di ibu kota.



Isu ini mencuat setelah sebuah video berdurasi singkat beredar luas di media sosial pada awal Oktober 2025. Dalam rekaman tersebut, Yai Mim terlihat sedang berada di lobi Hotel Ashley Tanah Abang. Ia tampak berbincang santai dengan seorang petugas hotel, sambil menanyakan nama tempat menginapnya.

“Saya malam ini, mungkin untuk dua malam ya saya nginep di sini. Karena hari Jumat saya harus melihat kelahiran cucu. Hari Sabtu baru terbang ke Malang tapi ke Surabaya dulu. Baru Minggu insyaallah sampai di Malang. Minggu kalau nggak Selasa ke BAP saya,” ujar Yai Mim dalam video yang diunggah oleh akun @infoberita283 pada 3 Oktober 2025.

Petugas hotel pun menjawab dengan lugas:


“Hotel Ashley Tanah Abang.”

Namun, respons Yai Mim selanjutnya justru memicu tafsir beragam di kalangan netizen. Dengan senyum khasnya, ia berkata:

“Nanti teman-teman kalau di Jakarta, ke sini, ini hotel saya, bayar tapi.”

Kalimat itulah yang kemudian menjadi bahan perdebatan. Banyak warganet langsung mengasumsikan bahwa Yai Mim adalah pemilik sah dari Hotel Ashley Tanah Abang. Unggahan tersebut pun viral dalam hitungan jam, memicu gelombang spekulasi, teori konspirasi, hingga permintaan klarifikasi dari berbagai pihak.

Siapa Sebenarnya Yai Mim?
Imam Muslimin, atau yang akrab disapa Yai Mim, bukan nama baru di dunia pendidikan dan dakwah di Indonesia. Ia dikenal sebagai dosen di Fakultas Syariah UIN Malang dan kerap tampil di berbagai forum keagamaan. Gaya bicaranya yang lugas, kadang blak-blakan, membuatnya memiliki basis pengikut yang cukup besar di media sosial.

Namun, popularitasnya juga kerap diwarnai kontroversi—salah satunya adalah perseteruannya dengan Nurul Sahara, yang sempat menghebohkan publik beberapa waktu lalu. Kini, isu baru muncul: apakah benar ia memiliki aset properti mewah seperti Hotel Ashley?

Profil Hotel Ashley Tanah Abang: Elegan, Modern, dan Strategis
Sebelum menyimpulkan apapun, penting untuk memahami latar belakang Hotel Ashley Tanah Abang itu sendiri. Hotel ini merupakan bagian dari Ashley Hotel Group, jaringan hotel berbintang yang telah lama dikenal di Jakarta dan beberapa kota besar lainnya di Indonesia.

Berlokasi di kawasan strategis Tanah Abang—pusat perdagangan tekstil terbesar se-Asia Tenggara—Hotel Ashley menawarkan konsep akomodasi yang menggabungkan kenyamanan, estetika modern, dan pelayanan premium. Desain interiornya minimalis namun elegan, dengan sentuhan nuansa hangat yang membuat tamu merasa seperti di rumah sendiri.

Salah satu daya tarik utamanya adalah kamar-kamar dengan panoramic view. Dari jendela kamar, tamu bisa menikmati pemandangan gemerlap kota Jakarta, mulai dari siang hari hingga malam yang penuh cahaya. Fasilitas lain seperti restoran rooftop, pusat kebugaran, dan ruang meeting berstandar internasional juga turut melengkapi pengalaman menginap yang tak terlupakan.

Hotel ini kerap menjadi pilihan favorit bagi pebisnis, wisatawan domestik, hingga pasangan muda yang ingin menikmati staycation mewah tanpa harus jauh-jauh ke luar kota.

Benarkah Yai Mim Pemilik Hotel Ashley?
Meski pernyataannya terdengar meyakinkan, hingga kini tidak ada bukti resmi yang mengaitkan Imam Muslimin sebagai pemilik atau pemegang saham Hotel Ashley Tanah Abang.

Berdasarkan data dari Kementerian Hukum dan HAM RI serta informasi publik dari Ashley Hotel Group, struktur kepemilikan hotel tersebut tidak mencantumkan nama Imam Muslimin atau nama usaha yang terkait dengannya. Pihak manajemen hotel juga belum memberikan pernyataan resmi terkait klaim tersebut.

Beberapa pengamat media sosial menduga bahwa pernyataan “ini hotel saya” mungkin hanya gurauan santai atau bentuk keramahan khas Yai Mim terhadap petugas hotel. Dalam budaya Jawa dan pesantren, ungkapan semacam itu kerap digunakan secara metaforis untuk menunjukkan rasa nyaman atau kedekatan, bukan berarti klaim kepemilikan literal.

Namun, di era digital yang penuh dengan clickbait dan konten viral, makna literal justru lebih cepat menyebar daripada konteks aslinya.

Baca juga: 10 Daftar Sinetron dan Rating dari Ajang Talent Show Terbaru di TV Indonesia per Sabtu, 4 Oktober 2025: Hiburan Seru yang Wajib Kamu Tonton Minggu Ini!

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya