Tragedi Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: Yusuf Selamat, Nasib Haikal Masih Misterius

Tragedi Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: Yusuf Selamat, Nasib Haikal Masih Misterius

Yusuf-Instagram-

Tragedi Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: Yusuf Selamat, Nasib Haikal Masih Misterius

Sebuah peristiwa tragis mengguncang Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Desa Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Minggu (29/9/2025). Bangunan mushola di asrama putra ponpes tersebut tiba-tiba ambruk sekitar pukul 15.30 WIB, menewaskan tiga santri dan melukai puluhan lainnya. Peristiwa ini bukan hanya menjadi duka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga menyedot perhatian publik nasional, terutama terkait nasib dua santri yang sempat viral di media sosial: Yusuf dan Haikal.



Evakuasi Dramatis di Tengah Reruntuhan
Hingga Senin (30/9/2025), tim gabungan dari Basarnas, BPBD Jawa Timur, TNI, Polri, dan relawan lokal telah berhasil mengevakuasi 98 santri dari lokasi kejadian. Namun, di balik angka tersebut, terdapat kisah haru yang menyentuh hati jutaan warganet: upaya penyelamatan dua santri bernama Yusuf dan Haikal yang terjebak di bawah tumpukan beton dan material bangunan.

Video yang diunggah oleh akun TikTok @rheanhaebelpuspitasari menjadi viral dalam hitungan jam. Dalam rekaman tersebut, terlihat tim rescue Surabaya berusaha menjangkau korban yang masih hidup di balik reruntuhan. Salah satu anggota tim, Aziz, dengan suara tenang namun penuh urgensi, memanggil nama-nama korban.

“Yusuf, umurmu berapa?” tanya Aziz.


“Enam belas,” jawab Yusuf dengan suara lemah namun jelas.

Aziz kemudian menanyakan kondisi fisiknya. “Apa yang luka?”

“Enggak ada,” jawab Yusuf singkat—meski tubuhnya, terutama bagian perut, terjepit oleh cor beton yang runtuh.

Haikal: Suara Lirih di Tengah Puing
Setelah memastikan kondisi Yusuf, Aziz segera beralih ke korban berikutnya. “Haikal?” serunya.

“Iya,” sahut Haikal, suaranya terdengar lirih namun penuh harap.

Ketika ditanya bagian tubuh mana yang terluka, Haikal menjawab dengan nada pilu: “Semuanya sakit.”

Kalimat singkat itu sontak menggugah empati publik. Banyak warganet yang langsung membanjiri unggahan video tersebut dengan doa dan harapan agar Haikal segera diselamatkan. Tim rescue pun berjanji akan segera mengevakuasi keduanya dengan hati-hati, mengingat struktur bangunan yang masih labil dan berisiko runtuh kembali.

Kabar Terkini: Yusuf Selamat, Haikal Masih Belum Ditemukan
Berita menggembirakan datang pada Senin sore. Yusuf berhasil dievakuasi dalam keadaan sadar dan stabil. Ia langsung dilarikan ke RSUD Sidoarjo untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Meski mengalami trauma dan cedera ringan akibat tekanan benda berat, nyawanya tidak dalam bahaya.

Namun, kabar tentang Haikal hingga kini masih gelap. Hingga Selasa pagi (1/10/2025), tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian intensif di lokasi reruntuhan. Puing-puing beton tebal dan struktur bangunan yang rapuh menjadi tantangan utama dalam operasi penyelamatan.

Keluarga Haikal, yang berasal dari Kabupaten Lamongan, terus menunggu di luar area evakuasi dengan harap-harap cemas. “Kami hanya bisa berdoa. Semoga Allah memberinya keselamatan,” ujar salah seorang kerabat Haikal kepada awak media.

Tiga Korban Jiwa, Puluhan Luka-Luka
Sementara itu, pihak kepolisian dan manajemen ponpes mengonfirmasi bahwa tiga santri meninggal dunia dalam insiden ini. Ketiganya ditemukan tak bernyawa di bawah tumpukan material bangunan. Mereka langsung dievakuasi dan diserahkan kepada keluarga masing-masing untuk dimakamkan secara layak.

Selain tiga korban jiwa, sedikitnya 27 santri lainnya mengalami luka-luka—mulai dari memar, patah tulang, hingga trauma psikologis. Mereka kini dirawat di sejumlah rumah sakit di Sidoarjo dan Surabaya.

Investigasi Penyebab Ambruknya Bangunan
Pemerintah daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sidoarjo telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab ambruknya bangunan mushola tersebut. Beberapa dugaan awal mencakup:

Kualitas konstruksi bangunan yang buruk
Penggunaan material tidak sesuai standar
Desain struktur yang tidak memadai untuk menahan beban atap
Pengasuh Ponpes Al Khoziny, KH. M. Syafi’i, dalam keterangan persnya menyatakan bahwa bangunan mushola tersebut baru selesai direnovasi enam bulan lalu. “Kami sangat terpukul. Tidak menyangka kejadian seperti ini bisa terjadi di tempat kami,” ujarnya dengan suara bergetar.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya