Apa Penyebab H. Ngogesa Sitepu Meninggal Dunia? Inilah Biodata dan Kronologi Tewasnya Mantan Bupati Langkat Dua Periode, Benarkah Serangan Jantung

Ngogesa-Instagram-
Apa Penyebab H. Ngogesa Sitepu Meninggal Dunia? Inilah Biodata dan Kronologi Tewasnya Mantan Bupati Langkat Dua Periode, Benarkah Serangan Jantung
Innalillahi wa Innailaihi Rajiun: H. Ngogesa Sitepu Bupati Langkat Dua Periode Meninggal Dunia di Usia 62 Tahun, Ini Penyebab dan Perjalanan Hidupnya
Kabar duka menyelimuti Provinsi Sumatera Utara. Tokoh politik dan mantan Bupati Langkat dua periode, H. Ngogesa Sitepu, S.H., menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Bunda Thamrin, Medan, pada usia 62 tahun. Kepergiannya bukan hanya menjadi kehilangan besar bagi keluarga, tetapi juga bagi masyarakat Langkat, Binjai, dan seluruh warga Sumatera Utara yang pernah merasakan kepemimpinannya yang penuh dedikasi.
Ngogesa Sitepu dikenal sebagai sosok pemimpin yang rendah hati, dekat dengan rakyat, dan selalu menempatkan kepentingan publik di atas kepentingan pribadi. Selama sepuluh tahun memimpin Kabupaten Langkat (2009–2019), ia dikenang sebagai figur yang getol memperjuangkan pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat.
Profil Lengkap: Dari Kampung Kecil hingga Puncak Kepemimpinan
Lahir di Padangbrahrang, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, pada 30 September 1962, Ngogesa Sitepu tumbuh dalam lingkungan yang sederhana namun penuh nilai kejuangan. Sejak muda, ia menunjukkan ketertarikan pada dunia sosial dan kepemimpinan—ciri khas yang kelak membawanya menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di Sumatera Utara.
Ia menempuh pendidikan hukum dan meraih gelar Sarjana Hukum (S.H.), yang menjadi landasan kuat bagi karier politik dan birokrasinya. Sebelum terjun ke dunia politik, Ngogesa aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan dan menjadi pengacara yang membela hak-hak warga kecil.
Karier Politik yang Menginspirasi
Perjalanan politik Ngogesa Sitepu dimulai dari bawah. Ia membangun basis dukungan melalui kerja nyata dan pendekatan personal kepada masyarakat. Puncak kariernya terjadi ketika ia terpilih sebagai Bupati Langkat periode 2009–2014, dan kemudian dipercaya kembali untuk periode kedua (2014–2019)—sebuah bukti bahwa rakyat masih mempercayainya.
Selama menjabat, Ngogesa fokus pada pembangunan jalan desa, peningkatan layanan kesehatan, serta revitalisasi sektor pertanian dan perkebunan yang menjadi tulang punggung ekonomi Langkat. Ia juga dikenal sebagai pemimpin yang transparan dan menjunjung tinggi akuntabilitas anggaran daerah.
Tak hanya di level kabupaten, pengaruh Ngogesa juga menjangkau tingkat provinsi. Ia sempat menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sumatera Utara periode 2015–2018, di mana ia berperan penting dalam memperkuat struktur partai dan menjembatani aspirasi masyarakat ke tingkat legislatif dan eksekutif.
Penyebab Meninggal Dunia: Stroke dan Gangguan Bicara
Menurut informasi yang dihimpun dari keluarga dan pihak rumah sakit, almarhum mengalami stroke beberapa waktu sebelum kematiannya. Kondisi tersebut diperparah dengan gangguan bicara, yang membuatnya harus dirawat intensif di RS Bunda Thamrin, Medan.
Meski telah mendapatkan penanganan medis terbaik, kondisi kesehatannya terus menurun hingga akhirnya menghembuskan napas terakhir pada usia 62 tahun. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi istri, anak-anak, cucu, serta ribuan warga yang pernah merasakan sentuhan kepemimpinannya.