Kasus Keluarga Tasya Farasya Memanas: Mertua Diduga Mafia Tanah, Korban Buka Suara soal Utang yang Tak Kunjung Dibayar

Kasus Keluarga Tasya Farasya Memanas: Mertua Diduga Mafia Tanah, Korban Buka Suara soal Utang yang Tak Kunjung Dibayar

Tasya-Instagram-

Kasus Keluarga Tasya Farasya Memanas: Mertua Diduga Mafia Tanah, Korban Buka Suara soal Utang yang Tak Kunjung Dibayar

Hasan Ahmad, ayah dari Ahmad Assegaf suami Tasya Farasya, kini jadi sorotan publik setelah muncul tuduhan sebagai pelaku penggelapan tanah dan penunggak utang. Sejumlah korban pun mulai bersuara.



Nama Tasya Farasya kembali mencuat di jagat media sosial, bukan karena konten kecantikannya, melainkan karena gugatan cerai yang ia ajukan terhadap sang suami, Ahmad Assegaf. Namun, di balik perceraian yang tengah ramai diperbincangkan itu, muncul isu yang jauh lebih kompleks: dugaan keterlibatan keluarga Assegaf—khususnya sang ayah, Hasan Ahmad—dalam praktik bisnis tanah yang merugikan banyak pihak.

Belakangan, publik mulai menggali latar belakang Hasan Ahmad, yang disebut-sebut bukan hanya terlibat dalam urusan keluarga, tetapi juga menjadi aktor utama dalam sejumlah kasus dugaan penipuan properti dan penggelapan dana. Tuduhan ini pun memicu gelombang simpati sekaligus kecurigaan terhadap integritas keluarga tersebut.

Awal Mula Tuduhan: Unggahan Viral di Threads
Pemicu utama sorotan publik berasal dari unggahan viral di platform media sosial Threads pada 25 September 2025. Akun @denisha.putri21 menulis narasi panjang yang mengejutkan banyak netizen. Ia menyebut bahwa Hasan Ahmad—mertua Tasya Farasya—diduga kuat terlibat dalam praktik “mafia tanah” yang merugikan masyarakat kecil.


“FYI, mertua Tasya mafia tanah. Banyak dzalim ke orang kecil. Dia beli tanah, bayar DP saja, lalu kerja sama dengan notaris untuk membuat seolah-olah tanah itu sudah lunas. Banyak rakyat awam jadi korban. Mungkin ini jalan Tuhan buat membuka kebobrokan keluarga itu, walau Tasya jadi korban juga. Huhu,” tulis akun tersebut.

Unggahan ini langsung menjadi viral dan memicu diskusi panas di berbagai platform media sosial. Banyak netizen yang mulai mengaitkan gugatan cerai Tasya Farasya dengan dugaan praktik tidak sehat yang dilakukan oleh keluarga suaminya.

Korban Mulai Bersuara: “Saya Dihutangi tapi Tak Pernah Dibayar”
Yang mengejutkan, tak lama setelah unggahan tersebut menyebar, muncul komentar dari akun @afrajufri yang mengaku sebagai keponakan dari salah satu korban Hasan Ahmad. Ia menulis dengan nada bercanda namun menyiratkan kekecewaan mendalam.

“Omku yang gak gitu kaya aja dihutangi sama bapaknya Mamat wkwkw. Malu sih,” tulisnya, menyebut “Mamat” sebagai panggilan akrab untuk Ahmad Assegaf.

Pernyataan ini sontak memperkuat narasi bahwa Hasan Ahmad memang memiliki kebiasaan meminjam uang dari orang-orang di sekitarnya—termasuk dari kalangan menengah ke bawah—namun jarang atau bahkan tidak pernah mengembalikannya. Fakta ini pun memicu rasa penasaran dan kekhawatiran publik.

Respons Netizen: Antara Syok dan Ingin Tahu Lebih Lanjut
Komentar @afrajufri langsung memicu reaksi berantai dari pengguna media sosial lainnya. Banyak yang meminta agar kisah ini “diseret lebih dalam” atau dalam istilah kekinian, “spill the tea”.

“Waduh, spill the tea dong!” tulis akun @apritys, menunjukkan antusiasme untuk mengetahui lebih banyak detail.

Sementara itu, akun @aditprg.03 justru terkejut karena latar belakang keluarga Assegaf yang dikenal sebagai keluarga habib—tokoh agama yang biasanya dihormati di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU).

“Masa sih, kak? Habib loh, padahal mereka,” komentarnya dengan nada tidak percaya.

Tak ketinggalan, akun @anootherni pun penasaran apakah kasus ini sudah berlangsung lama dan apakah Tasya Farasya sebenarnya sudah mengetahui kondisi keluarga mertuanya sejak awal pernikahan.

“Kak, berarti udah tau sejak lama ya kasus ini?” tanyanya.

Dugaan Keterlibatan dalam Skema Properti Ilegal
Berdasarkan informasi yang beredar, modus yang digunakan Hasan Ahmad diduga melibatkan kolusi dengan oknum notaris. Ia dikatakan sering membeli tanah hanya dengan membayar uang muka (DP), lalu memanipulasi dokumen agar terlihat seolah transaksi telah lunas. Akibatnya, pemilik tanah asli—yang kebanyakan berasal dari kalangan ekonomi lemah—kehilangan hak atas tanah mereka tanpa menerima pelunasan.

Praktik semacam ini bukan hanya merugikan secara finansial, tetapi juga menghancurkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum dan notariat. Jika terbukti benar, Hasan Ahmad bisa terjerat dalam pasal penipuan dan penggelapan sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Tasya Farasya: Korban atau Bagian dari Skenario?
Di tengah hebohnya kasus ini, muncul pertanyaan besar: apakah Tasya Farasya benar-benar korban, atau justru terlibat dalam skenario keluarga suaminya? Sejauh ini, Tasya belum memberikan klarifikasi resmi. Namun, banyak netizen yang bersimpati dan berharap ia tidak terjebak dalam lingkaran keluarga yang penuh dengan praktik tidak etis.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya