Kematian Detektif Choi Jadi Kode Drakor Queen Mantis Bakal Lanjut ke Season 2

Queen mantis-Instagram-
Kematian Detektif Choi Jadi Kode Drakor Queen Mantis Bakal Lanjut ke Season 2
Mengupas Tuntas Ending Drakor Queen Mantis: Apakah Jeong I Shin Benar-Benar Bertobat?
Drama Korea Queen Mantis mungkin hanya berdurasi delapan episode, namun jangan salah—setiap menitnya dipenuhi oleh ketegangan, misteri, dan lapisan emosional yang begitu dalam. Serial ini berhasil mengguncang penonton dengan narasi yang padat, karakter yang kompleks, serta akhir cerita yang penuh makna sekaligus menyisakan tanda tanya. Salah satu pertanyaan terbesar yang menghantui para penggemar: apakah Jeong I Shin, sang “Samagwi” (Ratu Belalang Sembah), benar-benar bertobat?
Sebelum kita menyelami lebih jauh, perlu dicatat bahwa artikel ini mengandung spoiler lengkap untuk seluruh alur cerita Queen Mantis. Jadi, jika kamu belum menyelesaikan serial ini, sebaiknya tonton dulu hingga episode terakhir sebelum melanjutkan bacaan!
Jeong I Shin dan Bayang-Bayang Masa Lalu yang Tak Pernah Pudar
Di balik sosok Jeong I Shin yang dingin, misterius, dan dijuluki “Samagwi” karena serangkaian pembunuhan brutal yang ia lakukan, ternyata tersimpan trauma masa kecil yang begitu mengerikan. Kisah ini bukan sekadar tentang seorang pembunuh berantai, melainkan potret seorang korban yang terpaksa mengambil jalan kekerasan untuk bertahan hidup.
Semuanya bermula dari pelecehan seksual yang dilakukan oleh ayah kandungnya sendiri. Saat Jeong I Shin masih kecil, sang ayah memperlakukannya dengan kekejaman yang tak terbayangkan. Ibunya, yang mengetahui kejahatan suaminya, mencoba melawan—namun nyawanya justru direnggut oleh tangan sang suami. Untuk menutupi kejahatannya, sang ayah membakar rumah mereka, seolah-olah istrinya tewas dalam kebakaran biasa.
Namun, kejahatan itu tak berhenti di situ. Sang ayah kemudian mendirikan sebuah gereja dan panti asuhan—tempat di mana ia kembali melakukan pelecehan terhadap anak-anak yatim. Suatu hari, Jeong I Shin melihat salah satu anak panti asuhan memakai lipstik merah, persis seperti yang dulu digunakan ayahnya saat memaksanya berdandan sebelum melakukan pelecehan. Emosi yang tertahan selama bertahun-tahun meledak. Dengan amarah yang membara, Jeong I Shin membakar sang ayah hidup-hidup di ruang gereja.
Peristiwa itu menjadi titik balik hidupnya—dan juga awal dari legenda “Samagwi”.
Peniru Samagwi Terungkap: Siapa Sebenarnya Seo A Ra?
Salah satu plot twist paling mengejutkan dalam Queen Mantis adalah terungkapnya identitas peniru Samagwi. Sepanjang serial, penonton dibuat menebak-nebak: apakah Jeong I Shin kembali beraksi? Ataukah ada orang lain yang mengikuti jejaknya?
Jawabannya adalah Seo A Ra—teman dekat Jung Yeon, istri dari Cha Su Yeol, sang inspektur polisi yang juga merupakan anak kandung Jeong I Shin.
Namun, siapa sebenarnya Seo A Ra? Di balik penampilannya yang lembut dan ramah, ternyata ia menyimpan identitas asli: Kang Yeon Jeong, seorang laki-laki yang mengalami penyiksaan ekstrem di masa kecil. Ayahnya sendiri membakar hidungnya dengan sendok panas hanya karena “napasnya mengganggu”. Trauma ini berlangsung hingga suatu hari, Jeong I Shin membunuh sang ayah di depan matanya.
Bagi Kang Yeon Jeong, Jeong I Shin bukan pembunuh—melainkan penyelamat. Ia menganggapnya sebagai ibu, sosok yang membebaskannya dari neraka dunia nyata. Rasa kagum yang berubah menjadi obsesi inilah yang mendorongnya mengubah identitas menjadi perempuan bernama Seo A Ra, lalu meniru modus operandi Samagwi dalam serangkaian pembunuhan baru.
Ironisnya, kisahnya berakhir tragis. Dalam konfrontasi puncak, Cha Su Yeol terpaksa menembak Seo A Ra untuk menghentikan aksinya. Kematian A Ra bukan hanya akhir dari seorang peniru, tapi juga cerminan betapa trauma masa lalu bisa menggerus akal sehat seseorang hingga mengaburkan batas antara keadilan dan kekejaman.
Rekonsiliasi Antara Ibu dan Anak: Apakah Ada Pengampunan?
Salah satu elemen paling emosional dalam Queen Mantis adalah hubungan antara Cha Su Yeol dan ibunya, Jeong I Shin. Sejak kecil, Su Yeol dibesarkan tanpa tahu siapa ibunya yang sebenarnya. Ketika kebenaran terungkap—bahwa ibunya adalah seorang pembunuh berantai—ia terguncang, marah, dan penuh kebencian.
Namun, seiring berjalannya waktu dan setelah mengetahui kebenaran di balik tindakan ibunya, Su Yeol mulai memahami bahwa Jeong I Shin bukan monster tanpa hati. Ia adalah korban sistem, kekerasan, dan kegagalan masyarakat dalam melindungi anak-anak rentan.
Di akhir cerita, meski Jeong I Shin tetap berada di balik jeruji besi, hubungannya dengan Su Yeol mengalami rekonsiliasi. Su Yeol bahkan mulai mengirim surat dan foto keluarganya—sebagai bentuk penerimaan dan cinta yang tak pernah sempat tumbuh di masa kecil mereka.
Ini bukanlah “pertobatan” dalam arti klasik—Jeong I Shin tidak meminta maaf secara eksplisit atau menyesali tindakannya. Namun, ia menunjukkan penyesalan melalui diam, melalui tatapan, dan melalui cara ia menerima hukumannya tanpa perlawanan. Bagi banyak penonton, ini adalah bentuk pertobatan yang lebih manusiawi: pengakuan bahwa masa lalu tak bisa dihapus, tapi masa depan masih bisa diperbaiki—meski hanya melalui anaknya.
Akhir yang Terbuka: Apakah Samagwi Akan Kembali?
Meski kisah utama Queen Mantis selesai dalam delapan episode, serial ini menutup layar dengan ending yang terbuka—dan cukup mengganggu.
Setelah kehidupan Cha Su Yeol tampak mulai tenang—ia menjadi ayah bagi anak kandung dan anak angkatnya, serta membangun hubungan baru dengan Jung Yeon—muncul ancaman baru. Detektif Choi, rekan setim Su Yeol yang selama ini setia mendampinginya, ditemukan tewas dibunuh dengan modus yang mirip kasus Samagwi.
Ini bukan hanya kejutan, tapi juga isyarat kuat bahwa bayang-bayang Samagwi belum benar-benar menghilang. Apakah ini karya peniru baru? Atau jangan-jangan, Jeong I Shin masih memiliki pengikut yang terinspirasi olehnya?