Apa Alasan Alasan Vincent Rompies Tendang Penonton di Pestapora 2025? Benarkah Karena Mabuk?

Vincent-Instagram-
Apa Alasan Alasan Vincent Rompies Tendang Penonton di Pestapora 2025? Benarkah Karena Mabuk?
Vincent Rompies Tendang Penonton di Pestapora 2025: Ini Kronologi Lengkap dan Reaksi Warganet yang Terbelah
Aksi kontroversial kembali mewarnai dunia hiburan Tanah Air. Kali ini, giliran Vincent Rompies, musisi sekaligus komedian yang dikenal sebagai sahabat dekat Desta, menjadi sorotan publik usai video dirinya menendang penonton di acara musik Pestapora 2025 beredar luas di media sosial. Video berdurasi 48 detik itu langsung viral dan memicu perdebatan sengit di kalangan netizen—ada yang membela, tak sedikit pula yang mengutuk.
Detik-Detik Vincent Rompies Menendang Penonton
Berdasarkan rekaman video yang diunggah oleh akun TikTok @jedijeem dan dilansir oleh JatimNetwork.com, kejadian bermula saat suasana konser Pestapora 2025 masih berlangsung lancar. Vincent, yang saat itu sedang tampil sebagai bassist, tampak tenang dan fokus memainkan alat musiknya di atas panggung.
Namun, suasana berubah drastis ketika ia tiba-tiba berjalan mendekati tepi panggung. Tanpa peringatan, Vincent terlihat mengayunkan kakinya ke arah seorang penonton yang berada di barisan depan. Tendangan itu cukup keras hingga membuat orang di sekitarnya terkejut.
Setelah melakukan aksi tersebut, Vincent langsung kembali ke posisi semula dan melanjutkan permainan bass-nya seolah tak terjadi apa-apa. Namun, insiden itu nyaris memicu keributan lebih besar. Seorang penonton lain terlihat marah dan mencoba naik ke panggung, tetapi berhasil dicegah oleh kru acara yang sigap menenangkan situasi.
Alasan di Balik Aksi Kontroversial Vincent Rompies
Hingga kini, Vincent Rompies belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden tersebut. Namun, berbagai spekulasi dan kesaksian mulai bermunculan dari warganet yang mengaku menyaksikan kejadian secara langsung.
Salah satu akun TikTok bernama Hairunnisaaa mengklaim bahwa penonton yang ditendang Vincent sebelumnya melemparkan kaleng minuman ke arah panggung. “Itu orang ngelempar kaleng ke Vincent pas lagi main. Gak heran kalau dia emosi,” tulisnya dalam kolom komentar.
Kesaksian senada juga datang dari Praisylia, yang mengaku hadir langsung di lokasi Pestapora 2025. Menurutnya, penonton yang menjadi sasaran tendangan Vincent dalam keadaan mabuk dan bersikap agresif. “Ada yang mabuk berat, teriak-teriak, gangguin penampilan, bahkan nyaris dorong orang di depannya. Bisa jadi itu pemicunya,” ungkapnya.
Meski demikian, tidak semua orang menerima alasan tersebut. Banyak netizen yang menilai bahwa kekerasan—dalam bentuk apa pun—tidak bisa dibenarkan, apalagi dilakukan oleh figur publik di tengah kerumunan.
Warganet Terbelah: Dukung vs Kecam
Viralnya video tersebut memicu gelombang reaksi yang terbelah. Di satu sisi, sebagian pengguna media sosial membela Vincent dengan alasan bahwa ia hanya melindungi diri atau menjaga ketertiban acara. Mereka berargumen bahwa aksi spontan itu merupakan respons terhadap provokasi dari penonton.
Namun, di sisi lain, banyak pula yang mengecam tindakan Vincent. Bahkan, beberapa komentar menyentuh persoalan pribadi sang musisi. Akun bernama Pepoo, misalnya, menyinggung kasus bullying yang sempat menimpa putra Vincent, Farrel Legolas Rompies, beberapa waktu lalu.
“Anaknya pernah jadi korban bullying, tapi sekarang ayahnya malah jadi pelaku kekerasan. Ironis banget,” tulis Pepoo, yang komentarnya mendapat ribuan like.
Perdebatan ini pun memperlihatkan betapa sensitifnya isu kekerasan di ruang publik, terlebih ketika melibatkan selebritas yang kerap dijadikan panutan oleh publik.
Pihak Penyelenggara dan Respons Resmi yang Dinantikan
Hingga berita ini diturunkan, baik Vincent Rompies maupun pihak penyelenggara Pestapora 2025 belum memberikan klarifikasi resmi terkait insiden tersebut. Padahal, video tersebut telah ditonton ratusan ribu kali dan menjadi trending topic di berbagai platform media sosial.
Banyak pihak menunggu penjelasan transparan—apakah aksi Vincent memang sebagai bentuk reaksi terhadap ancaman fisik, atau justru merupakan bentuk kehilangan kendali emosi yang tidak pantas dilakukan di depan publik.