Benci Jadi Bucin (BJB) Tamat? Rating Rendah dan Persaingan Jam Tayang Jadi Penyebab, Warganet Kecewa!

Benci Jadi Bucin (BJB) Tamat? Rating Rendah dan Persaingan Jam Tayang Jadi Penyebab, Warganet Kecewa!

Benci jadi bucin-Instagram-

Benci Jadi Bucin (BJB) Tamat? Rating Rendah dan Persaingan Jam Tayang Jadi Penyebab, Warganet Kecewa!
Dunia hiburan Tanah Air kembali dihebohkan oleh kabar mengejutkan seputar nasib salah satu sinetron terbaru RCTI berjudul Benci Jadi Bucin (BJB). Serial yang baru tayang pada 1 September 2025 ini dikabarkan akan segera tamat, bahkan sebelum sempat membangun akar cerita yang kuat di hati penonton. Informasi tersebut mencuat setelah beredar kabar bahwa tim produksi tengah menjalani proses syuting episode terakhir.

Sinetron Baru yang Cepat Tamat?
Benci Jadi Bucin, yang disutradarai oleh Yogi Yose, dibintangi oleh sederet aktor muda berbakat seperti Jameelah Saleem, Adzando Davema, dan Rafi Sanjaya. Sinetron ini hadir dengan konsep segar yang mengangkat dinamika percintaan ala anak muda kekinian—campuran antara drama, komedi ringan, dan konflik keluarga yang kerap menjadi bumbu andalan sinetron Indonesia.



Namun, sayangnya, antusiasme penonton tidak sebanding dengan ekspektasi pihak stasiun televisi. Berdasarkan data dari akun pengamat rating @indotvtrends, pada penayangan hari Senin pekan lalu, Benci Jadi Bucin hanya mampu meraih rating 0,7 dengan share sebesar 4,6 persen. Angka tersebut menempatkan sinetron ini di posisi sekitar 70 besar dalam daftar program televisi nasional—jauh dari target ideal untuk sinetron jam tayang sore.

Syuting Terakhir, Warganet Bereaksi
Kabar tamatnya Benci Jadi Bucin pertama kali mencuat dari unggahan fanbase salah satu pemeran utama. Akun @difalovers2, yang dikenal sebagai komunitas penggemar Adzando Davema, menulis:

“Hari ini syuting terakhir BJB.”


Pernyataan tersebut langsung memicu gelombang reaksi dari warganet di berbagai platform media sosial. Banyak penggemar yang merasa kecewa karena sinetron ini dianggap belum sempat berkembang secara naratif.

“Kok tiba-tiba tamat? Kan baru mulai! Plot twist-nya belum keluar semua,” tulis akun @Nhania123 di Twitter.

Sementara itu, akun @sibosan31 mempertanyakan transparansi keputusan RCTI. “Harusnya ada penjelasan resmi. Kenapa langsung ditamatkan? Apa nggak bisa dipindah jam tayang aja?”

Konflik Cerita Belum Tuntas
Salah satu alasan utama kekecewaan penonton adalah banyaknya konflik cerita yang belum terselesaikan. Akun @InaSabu menyoroti beberapa plot penting yang masih menggantung:

“Padahal Timo sama Tara belum jadian, Dinda-Daffa atau Arya juga belum jadian, apalagi Daffa sama Arya belum tahu kalau mereka satu bapak! Ini ending-nya dipaksa banget.”

Fakta ini memperkuat dugaan bahwa keputusan untuk mengakhiri sinetron lebih cepat dari rencana awal bukanlah keputusan kreatif, melainkan respons terhadap performa rating yang dianggap tidak memuaskan.

Jam Tayang Jadi Biang Kerok?
Tak sedikit pula yang menyalahkan strategi penayangan RCTI. Akun @riyawatimursalin berpendapat bahwa Benci Jadi Bucin sebenarnya memiliki potensi, namun terjebak dalam persaingan jam tayang yang ketat.

“Jam 16.45 WIB itu jam sibuk. Banyak sinetron lain juga tayang di waktu yang sama, termasuk yang sudah punya basis penonton kuat. Seharusnya RCTI pindahin jam tayangnya, bukan langsung tamatin.”

Memang, jam tayang sore merupakan salah satu slot paling kompetitif di televisi nasional. Di waktu yang sama, stasiun lain kerap menayangkan sinetron populer yang sudah memiliki loyalitas penonton tinggi—sehingga sinetron baru seperti BJB kesulitan menembus pasar.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya