Kasus Pelecehan Kiai MR Bekasi Menghebohkan Publik: Korban Ungkap Bukti Chat Mengejutkan, Ini Isinya!

Kasus Pelecehan Kiai MR Bekasi Menghebohkan Publik: Korban Ungkap Bukti Chat Mengejutkan, Ini Isinya!

Kyai-Instagram-

Kasus Pelecehan Kiai MR Bekasi Menghebohkan Publik: Korban Ungkap Bukti Chat Mengejutkan, Ini Isinya!

Kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan seorang tokoh agama ternama di Bekasi, Kiai MR, kembali mencuri perhatian publik. Setelah video pengakuan korban viral di media sosial, kini muncul bukti baru berupa percakapan chat yang mengungkap dinamika hubungan tidak sehat antara pelaku dan korban. Bukti digital tersebut memperkuat dugaan bahwa korban—yang merupakan anak angkat sekaligus keponakan Kiai MR—telah mengalami eksploitasi emosional dan seksual sejak masa remaja.



Kiai MR, yang dikenal luas sebagai Ketua Yayasan Arrohiliyah YAHIB dan Ketua Forum Penjaga Alim Ulama Bekasi, selama ini dikenal sebagai sosok kharismatik dan dihormati di lingkungan pesantren serta komunitas muslim setempat. Namun, citra tersebut kini tercoreng oleh serangkaian tuduhan serius yang dilayangkan oleh korban berinisial ZA.

Pelecehan Sejak SMP, Korban Alami Tekanan Psikologis Berkepanjangan
Menurut pengakuan ZA, dugaan pelecehan seksual oleh Kiai MR telah berlangsung sejak dirinya duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Selama bertahun-tahun, korban mengaku hidup dalam tekanan psikologis yang luar biasa. Ia kerap menerima ancaman halus, manipulasi emosional, hingga dipaksa menuruti permintaan pelaku dengan iming-iming uang atau hadiah.

“Saya merasa terjebak. Di satu sisi, dia adalah figur otoritas—ayah angkat sekaligus ulama yang dihormati. Di sisi lain, saya terus-menerus diminta melakukan hal-hal yang membuat saya tidak nyaman,” ungkap ZA dalam wawancara eksklusif.


Salah satu bentuk eksploitasi yang paling mengganggu adalah permintaan video intim saat korban sedang mandi. Permintaan tersebut disampaikan melalui pesan teks dengan bahasa yang terkesan kasual namun penuh tekanan terselubung.

Bukti Chat Mengejutkan: “Obat Kangen” yang Sebenarnya Video Mandi
Salah satu bukti percakapan yang kini beredar luas di media sosial memperlihatkan bagaimana Kiai MR menggunakan eufemisme untuk menyamarkan permintaan konten seksual. Dalam chat tersebut, pelaku menyebut video mandi sebagai “obat kangen”.

Berikut cuplikan percakapan yang berhasil dihimpun redaksi:

Kiai MR:
“Ayah kirim transfer uang tanpa kamu minta. Kamu nggak ngirim video. Masa harus saya minta.”

Kiai MR:
“Dikasih jajan 100 ribu, sehat selalu kesayangan ayah, salam kangen setiap hari, hanya kiriman kakak obatnya.”

Kiai MR:
“Maksud kiriman kakak obatnya itu video. Mudah-mudahan pagi ini dapat kiriman dari kesayangan. Kalau bisa ditambah dengan gaya yang genit, hehehe.”

Kiai MR:
“Jangan lupa kirim ya sayang. Obat kangen pagi.”

Ketika ditanya lebih lanjut, ZA mengungkap bahwa “obat kangen” yang dimaksud adalah rekaman video saat dirinya sedang mandi. Korban mengaku sering berusaha menghindar dengan alasan sedang di kampus atau sudah mandi, namun tekanan terus berlanjut.

Trauma Mendalam dan Perjuangan Menuntut Keadilan
Akibat perlakuan tersebut, ZA mengalami trauma psikologis yang mendalam. Ia mengaku sempat mengalami gangguan kecemasan, harga diri yang rendah, dan kesulitan membangun hubungan interpersonal yang sehat. Namun, semangat untuk memperjuangkan keadilan akhirnya mendorongnya untuk bersuara.

“Saya tidak ingin ada korban lain yang mengalami hal yang sama. Saya ingin kasus ini ditangani secara transparan dan adil,” tegasnya.

Meski laporan telah diajukan ke pihak berwajib dan kini berada dalam tahap penyidikan, ZA mengeluhkan proses hukum yang berjalan lambat. Ia mendesak aparat penegak hukum untuk mempercepat proses demi memberikan rasa keadilan bagi korban dan mencegah pelaku mengulangi perbuatannya.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya