Viral di Medsos, Pasangan Muda Ciuman Mesra di Kafe Umum, Netizen Geram: Urat Malu Putus!

Viral di Medsos, Pasangan Muda Ciuman Mesra di Kafe Umum, Netizen Geram: Urat Malu Putus!

pacaran-pixabay-

Viral di Medsos, Pasangan Muda Ciuman Mesra di Kafe Umum, Netizen Geram: Urat Malu Putus!

Sebuah video pendek yang beredar luas di media sosial dalam beberapa hari terakhir sukses memicu gelombang reaksi keras dari warganet. Dalam rekaman berdurasi sekitar 30 detik itu, terlihat sepasang muda-mudi yang diduga sedang berkencan di sebuah kafe modern, tiba-tiba berciuman mesra tanpa peduli keberadaan pengunjung lain di sekitarnya. Adegan yang dianggap “tak senonoh” dan “melanggar norma kesopanan publik” ini pun langsung menjadi viral, terutama di platform X (dulu Twitter), dan memantik perdebatan sengit soal etika, moral, serta batas privasi di ruang publik.



Detik-Detik yang Membuat Netizen Merinding

Dalam video yang kini telah ditonton ratusan ribu kali, tampak seorang pria muda mengenakan kaus hitam polos duduk berhadapan dengan seorang wanita berjilbab. Suasana kafe terlihat ramai, dengan beberapa pengunjung lain yang sedang menikmati makanan atau minuman mereka. Namun, tanpa rasa canggung sedikit pun, pasangan ini tiba-tiba saling mendekat dan mulai berciuman cukup lama—bukan sekadar ciuman singkat, melainkan ciuman penuh intensitas yang biasanya hanya dilakukan di ruang privat.

Yang lebih mengejutkan, tidak ada satupun orang di sekitar mereka yang mencoba menghentikan atau bahkan menegur. Hanya beberapa orang yang tampak menoleh sejenak, lalu kembali ke aktivitas masing-masing. Rekaman ini pun diambil oleh seorang pengunjung lain yang duduk di meja sebelah, dan kemudian diunggah ke media sosial dengan keterangan singkat: “Urat malu putus.”


Belum Diketahui Waktu dan Lokasi Pasti, Tapi Viralnya Cepat Banget!

Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi resmi mengenai kapan dan di mana peristiwa ini terjadi. Tidak ada logo kafe yang jelas terlihat dalam video, dan wajah pasangan tersebut juga tidak sepenuhnya terekam dengan jelas. Namun, gaya berpakaian, interior kafe, serta desain perabotan memberi petunjuk bahwa lokasi kejadian kemungkinan besar berada di salah satu pusat perbelanjaan atau area perkotaan besar di Indonesia.

Meski identitas pasangan ini belum terungkap, video tersebut telah menyebar bak virus di jagat maya. Dalam hitungan jam, unggahan asli telah diretweet ribuan kali dan dikomentari oleh puluhan ribu netizen dari berbagai latar belakang—mulai dari remaja, orang tua, hingga para pengamat sosial.

Reaksi Netizen: Dari Geram, Sedih, Sampai Ngakak

Reaksi publik terhadap video ini sangat beragam. Mayoritas netizen menyatakan kekecewaan dan kemarahan. Banyak yang menilai bahwa perilaku pasangan ini sudah melampaui batas kewajaran, terutama karena dilakukan di tempat umum dan di depan banyak orang.

Akun @fl*** misalnya, menulis dengan nada sarkas:

“Ngapain direkam doang? Gak ada yang lempar kursi ke muka mereka kah? Ini sama aja dinormalisasi!”

Sementara akun @sh*** berkomentar dengan nada prihatin:

“Nggak ada rasa malu lagi dah remaja sekarang. Dulu malu ketahuan pegangan tangan aja, sekarang ciuman di kafe ramai-ramai.”

Ada juga yang menyindir dengan gaya kocak, seperti akun @guru***:

“Edan, teu (gak) modal buat ke hotel? Sampai harus pamer di kafe segala. Hemat sih hemat, tapi malu dong!”

Tak sedikit pula yang mempertanyakan peran orang tua, pendidikan karakter, hingga pengaruh budaya barat yang dianggap semakin mengikis nilai kesopanan di kalangan generasi muda.

Pakar Sosial Angkat Bicara: Ini Gejala Krisis Moral atau Kebebasan Ekspresi?

Menanggapi fenomena ini, Dr. Rina Wulandari, sosiolog dari Universitas Indonesia, menyatakan bahwa kasus seperti ini bukanlah hal baru, namun intensitasnya memang meningkat seiring dengan arus globalisasi dan pengaruh media sosial.

“Ini adalah gejala kompleks. Di satu sisi, kita melihat degradasi norma kesopanan publik. Di sisi lain, ada juga kecenderungan generasi muda yang ingin mengekspresikan cinta secara bebas, tanpa merasa perlu menyembunyikan hubungan mereka,” jelas Dr. Rina.

Namun, ia menegaskan bahwa ruang publik tetap memiliki batas-batas etika yang harus dihormati. “Cinta boleh diekspresikan, tapi bukan berarti tanpa filter. Ada tempat dan waktu yang tepat. Kafe yang ramai bukan tempat untuk berciuman mesra. Itu bukan soal kolot atau kuno, tapi soal menghargai ruang bersama,” tambahnya.

Pemilik Kafe Buka Suara: “Kami Akan Evaluasi SOP Pengawasan”

Baca juga: Profil Tampang Ousmane Dembélé Pemain PSG yang Jadi Pemenang Ballon d’Or 2025 Taklukkan Lamine Yamal, Lengkap dari Umur, Agama dan Akun IG

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya