Dua Lipa Pecat Agennya karena Dukung Kampanye Anti-Band Pro-Palestina Kneecap: Musik, Politik, dan Prinsip yang Tak Bisa Dikompromikan

Dualipa-Instagram-
“Generasi muda, terutama Gen Z, menuntut artis mereka punya sikap. Mereka ingin idolanya bukan hanya cantik atau jago nyanyi, tapi juga berani membela yang lemah,” tambahnya.
Dua Lipa dan Album Barunya: Panggung Baru untuk Pesan Politik
Dua Lipa baru saja merilis album terbarunya, Radical Optimism, yang langsung menduduki puncak tangga lagu di lebih dari 30 negara. Tapi jangan salah — di balik beat yang catchy dan lirik yang romantis, terselip pesan-pesan perlawanan.
Baca juga: Siapa Pemenang Ballon D’Or 2025? Benarkah Lamine Yamal Dikalahkan Ousmane Dembélé?
Dalam wawancara promosi album, Dua menyebut bahwa “radikal optimisme” adalah sikap untuk tetap berharap dan bertindak di tengah dunia yang penuh kekacauan. “Kita tidak bisa menunggu orang lain berubah. Kita harus mulai dari diri sendiri — bahkan jika itu berarti kehilangan pekerjaan, uang, atau relasi bisnis,” katanya.
Ia juga mengisyaratkan bahwa tur dunianya akan menjadi panggung baru untuk menyuarakan isu Palestina — lengkap dengan visual, narasi, dan kolaborasi dengan aktivis global.
Belum Ada Komentar Resmi — Tapi Sikap Sudah Jelas
Hingga berita ini diturunkan, Dua Lipa belum memberikan pernyataan resmi terkait pemutusan kerja sama dengan David Levy. Namun, sumber internal WME menyebut bahwa keputusan ini bersifat final dan tak bisa dinegosiasikan.
“Ini bukan soal uang atau karier. Ini soal hati nurani,” ujar seorang eksekutif WME yang meminta anonim.
Meski masih bernaung di bawah WME, Dua Lipa kini ditangani oleh tim agen baru — yang diyakini lebih sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang ia pegang teguh.