Siapa Evi Santi Rahayu? Psikolog yang Diduga Curi 14 Makanan di Restoran Bibi Kelinci Kopitiam Milik Nabila O’Brien Bersama Gitaris Zendhy Kusuma

Zendy-Instagram-
“Profesi psikolog kok begini? Harusnya jadi contoh dong,” komentar seorang warganet.
“Gitaris tenar tapi kelakuan kayak anak kecil. Malu dong,” timpal lainnya.
Di sisi lain, banyak yang menyuarakan dukungan untuk Nabila O’Brien. Mereka memuji keberaniannya membongkar kejadian ini demi keadilan dan perlindungan bagi karyawannya.
“Terima kasih sudah berani speak up. Ini bukan cuma soal makanan, tapi soal rasa hormat dan hukum,” tulis seorang follower.
Belum Ada Klarifikasi Resmi: Apa Langkah Selanjutnya?
Hingga berita ini diturunkan, Evi Santi Rahayu dan Zendhy Kusuma belum memberikan klarifikasi resmi atas tuduhan yang dilayangkan Nabila O’Brien. Tidak ada pernyataan di media, tidak ada unggahan klarifikasi, bahkan tidak ada upaya untuk menghubungi pihak restoran secara pribadi.
Pertanyaan besar pun menggantung:
Apakah mereka akan mengambil jalur hukum?
Apakah Nabila akan melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib?
Atau apakah ini hanya akan menjadi “skandal media sosial” yang perlahan memudar?
Yang pasti, reputasi keduanya kini sedang dalam sorotan tajam. Di era digital, reputasi bisa dibangun bertahun-tahun, tapi bisa hancur dalam hitungan jam.
Pesan Moral: Privilege Bukan Alasan untuk Melanggar Aturan
Insiden ini menjadi pengingat keras bagi siapa pun, terlepas dari profesi atau popularitas: tidak ada yang di atas hukum dan etika. Menjadi psikolog bukan berarti kebal dari emosi negatif. Menjadi musisi terkenal bukan berarti bisa seenaknya memukul perabot restoran.
Kesabaran, empati, dan rasa hormat adalah nilai universal yang harus dijunjung tinggi—terutama di tempat umum dan saat berinteraksi dengan pekerja yang melayani kita.