Profil Tampang Zamroni Aziz Kepala Kanwil Kemenag NTB yang Minta Maaf & Akui Khilaf Usai Lempar Mikrofon: Umur, Agama dan Akun Instagram

Profil Tampang Zamroni Aziz Kepala Kanwil Kemenag NTB yang Minta Maaf & Akui Khilaf Usai Lempar Mikrofon: Umur, Agama dan Akun Instagram

Zamroni-Instagram-

Profil Tampang Zamroni Aziz Kepala Kanwil Kemenag NTB yang Minta Maaf & Akui Khilaf Usai Lempar Mikrofon: Umur, Agama dan Akun Instagram
Sebuah insiden kecil yang terjadi di tengah acara resmi pemerintah justru menjadi sorotan nasional. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Zamroni Aziz, M.Pd.I, terpaksa tampil di depan publik untuk menyampaikan permintaan maaf setelah videonya melempar tiang mikrofon viral di jagat maya.

Dalam video berdurasi singkat yang tersebar luas di media sosial, Zamroni terlihat mengenakan jas biru resmi, berdiri di panggung usai pelantikan Kepala Kemenag Dompu, Najamuddin. Tanpa aba-aba, ia tiba-tiba mengangkat dan melemparkan tiang mikrofon ke arah kanan panggung. Gerakannya yang spontan dan terlihat emosional langsung memicu reaksi beragam dari netizen—ada yang tertawa, ada yang kaget, dan tak sedikit yang mengecam.



Permintaan Maaf Resmi: “Saya Khilaf, Tidak Bermaksud Menyinggung Siapa Pun”
Menyadari dampak viral yang meluas, Zamroni Aziz tidak memilih diam. Ia justru tampil dalam sebuah video klarifikasi resmi yang dirilis melalui kanal media sosial Kanwil Kemenag NTB. Dengan wajah tenang dan penuh penyesalan, ia menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya warga NTB.

“Saya menyadari sepenuhnya bahwa kejadian tersebut adalah murni kekhilafan pribadi saya, tanpa bermaksud menyinggung siapapun,” ujar Zamroni dengan nada rendah hati.

Ia menegaskan bahwa tindakannya sama sekali bukan bentuk kemarahan terhadap siapa pun, apalagi terhadap pejabat yang baru dilantik atau panitia acara. “Ini murni kesalahan teknis yang saya tangani dengan cara yang kurang tepat. Saya meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan,” lanjutnya.


Kronologi Sebenarnya: Mikrofon Menghalangi Ucapan Selamat
Lantas, apa yang sebenarnya terjadi di balik aksi spontan itu?

Menurut keterangan resmi dari Kasubag Umum dan Humas Kanwil Kemenag NTB, Karya Gunawan, seperti dikutip dari insiden tersebut terjadi dalam momen yang sebenarnya sangat sederhana. Saat itu, Zamroni hendak memberikan ucapan selamat kepada Najamuddin, pejabat yang baru saja dilantik. Namun, tiang mikrofon yang masih berdiri di depannya justru menghalangi jalannya interaksi.

“Seharusnya, panitia sudah memindahkan tiang mikrofon setelah sambutan selesai. Tapi karena tidak segera dipindahkan, Pak Zamroni berinisiatif menyingkirkannya sendiri agar bisa langsung memberikan selamat,” jelas Gunawan.

Sayangnya, cara yang dipilih Zamroni—yaitu dengan mengangkat dan melemparkan tiang mikrofon—tertangkap kamera dalam sudut yang membuat gerakannya terlihat dramatis dan emosional. Padahal, menurut Gunawan, tidak ada niatan untuk marah atau menunjukkan ketidaksenangan.

Respons Publik: Dari Cibiran Hingga Dukungan
Viralnya video tersebut memicu gelombang reaksi di dunia maya. Di Twitter, TikTok, dan Instagram, tagar #ZamroniLemparMikrofon sempat trending selama beberapa jam. Banyak netizen yang membuat meme lucu, bahkan ada yang mengedit video dengan efek slow motion dan musik dramatis.

Namun, di sisi lain, tidak sedikit pula yang memberikan dukungan moral kepada Zamroni. “Namanya juga manusia, bisa khilaf. Yang penting mau minta maaf dan belajar dari kesalahan,” tulis seorang warganet di kolom komentar Instagram Kanwil Kemenag NTB.

Beberapa tokoh masyarakat NTB juga angkat bicara. Mereka mengapresiasi sikap sportif Zamroni yang tidak menghindar dari tanggung jawab dan memilih untuk klarifikasi secara terbuka. “Ini contoh baik bagi pejabat publik: jangan takut mengakui kesalahan,” kata seorang akademisi dari Universitas Mataram.

Pelajaran dari Insiden Kecil yang Jadi Besar
Insiden ini menjadi pengingat penting bagi seluruh penyelenggara acara resmi: detail kecil bisa berdampak besar. Posisi mikrofon, timing pemindahan alat, hingga koordinasi tim pendukung acara harus diperhatikan secara matang. Apalagi jika acara tersebut melibatkan pejabat tinggi dan direkam oleh banyak kamera.

Di era digital seperti sekarang, satu gerakan kecil bisa menjadi viral dalam hitungan menit. Dan sekali viral, narasi bisa berkembang liar—terlepas dari konteks aslinya. Maka, transparansi, kecepatan klarifikasi, dan sikap rendah hati seperti yang ditunjukkan Zamroni Aziz menjadi kunci utama dalam meredam potensi krisis komunikasi.

Baca juga: Sinopsis All The Devil's Man Film Milo Gibson di Bioskop Trans TV Hari ini 23 September 2025

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya