Viral! Calo BPJS Ketenagakerjaan Berani Kantongi Data Pribadi Pekerja, Minta Potongan 50% demi Bantu Cairkan Dana — Begini Kronologi & Reaksi Warganet

uang-pixabay-
Viral! Calo BPJS Ketenagakerjaan Berani Kantongi Data Pribadi Pekerja, Minta Potongan 50% demi Bantu Cairkan Dana — Begini Kronologi & Reaksi Warganet
Dunia maya kembali dihebohkan oleh praktik calo yang mengatasnamakan BPJS Ketenagakerjaan. Kali ini, modusnya bukan sekadar menawarkan jasa pengurusan, tapi jauh lebih mengerikan: mereka mengantongi data pribadi pekerja, bahkan yang sudah berhenti bekerja belasan tahun lalu, lalu meminta imbalan hingga 50% dari total dana yang bisa dicairkan.
Kisah ini pertama kali mencuat dari unggahan akun Twitter @hrdbacot pada 22 September 2025. Dalam cuitannya, sang pengunggah membagikan tangkapan layar percakapan yang menunjukkan bagaimana seorang calo tiba-tiba mendatangi keluarganya dan menawarkan “bantuan” mencairkan dana BPJS Ketenagakerjaan milik sang ayah — yang ternyata pernah bekerja di sebuah perusahaan hanya selama dua tahun, yakni 2007-2008.
“Dia Punya Data Ayah Saya, Padahal Sudah 17 Tahun Berhenti Kerja!”
Dalam narasi yang disampaikan, pengunggah mengaku kaget bukan main ketika ada seseorang yang tiba-tiba datang ke rumahnya dan mengaku sebagai calo BPJS Ketenagakerjaan. Yang lebih mengejutkan? Calo itu tahu persis data pribadi ayahnya — termasuk riwayat kerja, nomor peserta, hingga besaran saldo yang terkumpul.
“Padahal totalnya cuma Rp4 juta, tapi dia minta 50% sebagai ‘jasa’. Masa iya, duit segitu dipotong separuh? Akhirnya aku putuskan urus sendiri,” ungkapnya.
Namun, keanehan tak berhenti sampai di situ. Saat sang anak mencoba mengurus langsung melalui aplikasi Jaminan Hari Tua Online (JHT Online) atau JMO, ternyata akun BPJS Ketenagakerjaan ayahnya sudah terdaftar — dengan nomor ponsel dan email yang bukan milik keluarga mereka.
“Kayaknya itu nomor dan email punya si calo. Gila banget, kan? Mereka sudah daftarin akunnya duluan, biar kita nggak bisa akses. Ini bukan bantuan, tapi penipuan sistematis!” tegasnya.
BPJS Ketenagakerjaan Diminta Konfirmasi, Warganet Ramai-Ramai Lapor Pengalaman Serupa
Pengunggah pun menandai akun resmi @bpjstkinfo, meminta klarifikasi dan solusi. “Mungkin bisa kasih konfirmasi? Ini bahaya banget, data pribadi pekerja kok bisa bocor ke calo?” tulisnya.
Sayangnya, hingga artikel ini ditulis, belum ada respons resmi dari pihak BPJS Ketenagakerjaan. Namun, cuitan tersebut telah viral dan dilihat lebih dari 35.300 kali, dengan ratusan komentar dari warganet yang mengaku mengalami hal serupa.
Warganet Bongkar Modus Calo: “Ini Bukan Calo Biasa, Tapi Oknum Internal!”
Akun @todayis_wd77 berkomentar, “Kemarin juga ada yang ngaku calo BPJS datang ke rumah. Tapi lucunya, bapak aku nggak pernah kerja di PT, nggak pernah punya jamsostek. Tapi mereka punya data keluarga kami lengkap. Minta dicairin ‘duit’ entah dari mana.”
Sementara akun @arahbarat_ menambahkan, “Ortu gue mau ambil JHT, eh katanya udah pernah diambil. Padahal mereka nggak pernah urus apa-apa.”
Yang paling mengejutkan datang dari akun @fraviato: “Nyokap juga pernah dapat tawaran kayak gini. Curiga banget ini maling internal yang ngambil data orang — bahkan mungkin data almarhum. Nggak mungkin bisa klaim kalau bukan orang dalam.”
Dugaan ini diperkuat oleh akun @fadillahmad_7: “Udah lama terjadi. Pelakunya oknum karyawan BPJS sendiri.”
Bahkan, modus ini ternyata tersebar luas. Akun @puspitakartikaa mengaku, “Di Cirebon juga ada. Rekan kerjaku didatangin ke rumah, ditawarin hal yang sama. Dia bisa tahu data-data kita, padahal rekan kerjaku sendiri nggak tahu punya nomor KPJ!”
Bahaya di Balik Modus Calo: Pencurian Data & Potensi Penipuan Berlapis
Praktik semacam ini bukan sekadar soal meminta “jasa” 50%. Ini adalah indikasi kebocoran data pribadi peserta BPJS Ketenagakerjaan yang sangat serius. Jika calo bisa mengakses data pekerja yang sudah berhenti belasan tahun lalu, lalu mendaftarkan akun JMO atas nama mereka, maka ini membuka pintu bagi: