Biodata Tampang Risman Pembunuh Hijrah Karyawan Mekar yang Ditemukan Tewas di Kebun Kelapa dan Gegerkan Pasangkayu, Lengkap Dari Umur, Agama dan Akun Instagram

Biodata Tampang Risman Pembunuh Hijrah Karyawan Mekar yang Ditemukan Tewas di Kebun Kelapa dan Gegerkan Pasangkayu, Lengkap Dari Umur, Agama dan Akun Instagram

Hijrah-Instagram-

Biodata Tampang Risman Pembunuh Hijrah Karyawan Mekar yang Ditemukan Tewas di Kebun Kelapa dan Gegerkan Pasangkayu, Lengkap Dari Umur, Agama dan Akun Instagram
Pasangkayu, Sulawesi Barat — Sebuah kejadian tragis mengguncang ketenangan warga Kabupaten Pasangkayu. Seorang wanita muda yang berprofesi sebagai karyawan koperasi, ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di sebuah kebun kelapa terpencil di Desa Sarjo. Penemuan jenazah ini bukan hanya mengejutkan keluarga dan rekan kerjanya, tapi juga memicu gelombang kekhawatiran dan kemarahan di tengah masyarakat setempat.

Korban, yang hingga kini identitas lengkapnya masih dirahasiakan oleh pihak kepolisian demi kepentingan penyelidikan, pertama kali dilaporkan hilang pada Kamis (18/9). Saat itu, ia diketahui sedang menjalankan tugas lapangan sebagai petugas koperasi, menagih atau mengunjungi nasabah di wilayah pedesaan. Namun, sejak hari itu, ia tak kunjung pulang dan tak bisa dihubungi melalui telepon maupun pesan.



Dua Hari Pencarian, Jenazah Ditemukan dalam Kondisi Memprihatinkan
Setelah dua hari pencarian intensif yang melibatkan warga, relawan, serta aparat kepolisian, jenazah korban akhirnya ditemukan pada Sabtu pagi (20/9) di sebuah kebun kelapa yang cukup tersembunyi di Desa Sarjo. Lokasi penemuan yang jauh dari permukiman membuat dugaan kuat bahwa pelaku sengaja memilih tempat terpencil untuk menghilangkan jejak.

Yang membuat warga semakin geram dan prihatin adalah kondisi jenazah saat ditemukan. Korban hanya mengenakan celana dalam, tanpa pakaian atas maupun alas kaki. Tidak ada tanda-tanda perlawanan yang jelas, namun posisi tubuh dan luka-luka yang ditemukan oleh tim forensik menunjukkan kemungkinan besar korban mengalami kekerasan sebelum ajal menjemput.

Saksi Kunci: Terakhir Terlihat Dibonceng Pria Misterius
Informasi penting datang dari saksi mata yang melihat korban untuk terakhir kalinya. Menurut keterangan warga sekitar, korban terlihat dibonceng sepeda motor oleh seorang pria yang dikenal sebagai suami dari salah satu nasabah koperasi tempat korban bekerja. Pria tersebut kerap datang ke kantor koperasi bersama istrinya, dan sempat berinteraksi beberapa kali dengan korban.


“Dia sering datang bareng istrinya, biasanya urusan pinjaman atau pelunasan. Tapi nggak pernah ada yang curiga sebelumnya,” ujar seorang tetangga nasabah yang enggan disebutkan namanya.

Keberadaan pria ini langsung menjadi sorotan utama penyidik. Dalam waktu kurang dari 24 jam setelah penemuan jenazah, polisi berhasil melacak dan mengamankan seorang pria berinisial R (35), yang kemudian diketahui bernama lengkap Risman — suami dari nasabah koperasi tersebut.

Risman Diamankan, Jalani Pemeriksaan Intensif di Polsek Bambalamotu
Risman kini diamankan di Mapolsek Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu, dan sedang menjalani pemeriksaan intensif oleh tim penyidik. Meski belum ditetapkan sebagai tersangka resmi, polisi menyatakan bahwa Risman merupakan “terduga kuat” berdasarkan keterangan saksi, rekaman CCTV di sekitar lokasi terakhir korban terlihat, serta hasil olah TKP yang mengarah padanya.

“Kami masih mengumpulkan bukti-bukti tambahan, termasuk hasil visum dan pemeriksaan forensik. Tapi dari sisi waktu, tempat, dan kesaksian, yang bersangkutan sangat mungkin terlibat,” ungkap seorang sumber di kepolisian yang enggan disebutkan namanya.

Polisi juga sedang menyelidiki motif pembunuhan. Apakah ini murni kriminal biasa, atau ada unsur dendam, hubungan pribadi, atau bahkan pelanggaran etika profesi yang memicu konflik berujung pembunuhan?

Warga Pasangkayu Menuntut Keadilan, Desak Polisi Ungkap Kasus Secara Transparan
Kasus ini langsung menjadi buah bibir di Pasangkayu. Media sosial ramai dengan tagar #JusticeForKaryawanKoperasi dan #PasangkayuAman. Warga menuntut agar proses hukum berjalan cepat, transparan, dan adil. Banyak yang khawatir jika pelaku lolos dari jerat hukum, maka kepercayaan publik terhadap penegakan hukum akan semakin merosot.

“Kami ingin pelaku dihukum seberat-beratnya. Ini bukan cuma soal satu nyawa, tapi juga soal rasa aman perempuan yang bekerja di lapangan. Jangan sampai ada korban berikutnya,” tegas Ketua Forum Perempuan Pasangkayu, Siti Aminah, dalam pernyataan persnya.

Baca juga: Viral di Jaksel! Gitaris Tenar & Psikolog Komplain di Restoran, Bawa Pulang 14 Menu Tanpa Bayar – Ini Kronologi Lengkapnya

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya