HUGEL Artinya Apa? Asal Usul Kata yang Viral dari Mulut Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu Bersama Selingkuhannya

Wahyu-Instagram-
Netizen pun ramai-ramai berkomentar:
“Kalau sudah minta maaf bareng istri, kenapa di video sebelumnya sama orang lain?”
“Hugel = hubungan gelap. Jadi dia akui sendiri dong?”
“Minta maaf sambil pegang tangan istri, tapi hatinya masih di ‘hugel’.”
Dampak Politik dan Sosial: Apa yang Terjadi Setelahnya?
Skandal ini bukan sekadar gosip seleb, tapi kasus etika pejabat publik yang serius. DPRD Gorontalo dikabarkan akan memanggil Moridu untuk klarifikasi internal. Partai politik tempatnya bernaung juga mulai angkat bicara, meski belum mengambil sikap tegas.
Sementara itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta untuk memantau pernyataan Moridu soal “merampok uang negara” — meskipun kemungkinan besar itu hanya candaan, namun tetap saja tidak pantas diucapkan oleh seorang legislator.
Di sisi lain, kata “hugel” justru menjadi fenomena budaya baru. Google Trends mencatat lonjakan pencarian kata “hugel artinya” hingga 800% dalam 24 jam. Bahkan, beberapa brand lokal di Manado mulai memanfaatkan momentum ini dengan membuat merchandise bertuliskan “No Hugel Zone” atau “Anti Hugel Club”.
Pelajaran dari Skandal “Hugel”: Etika, Bahasa, dan Tanggung Jawab Publik
Kasus Wahyudin Moridu mengingatkan kita bahwa:
Seorang pejabat publik harus menjaga etika, baik di depan maupun di belakang layar.
Bahasa gaul bisa menjadi pisau bermata dua — lucu di kalangan tertentu, tapi bisa jadi bumerang saat viral.
Media sosial adalah pedang bermata seribu — sekali salah ucap, bisa menghancurkan karier dalam hitungan jam.
Masyarakat semakin cerdas dan kritis — tidak lagi mudah ditipu oleh klarifikasi basa-basi.