Profil Tampang Arum Dewi Rantika Remaja yang Ditemukan Tewas di Lampung Timur Diduga Dibunuh Kekasihnya Sendiri, Lengkap: Umur, Agama dan IG

Arum-Instagram-
Profil Tampang Arum Dewi Rantika Remaja yang Ditemukan Tewas di Lampung Timur Diduga Dibunuh Kekasihnya Sendiri, Lengkap: Umur, Agama dan IG
Cinta yang Berakhir Tragis: Kisah Pilu Arum Dewi, Wanita Lampung Timur yang Dibunuh oleh Kekasihnya Sendiri
Lampung Tengah – Dunia tak selalu seindah cinta yang digambarkan dalam lagu-lagu romantis. Kadang, di balik senyum manis dan janji manis, tersimpan dendam, emosi tak terkendali, bahkan niat jahat yang berujung maut. Inilah kisah tragis Arum Dewi Rantika binti Irah, seorang perempuan muda asal Kedaton Buring, Kabupaten Lampung Timur, yang nyawanya direnggut oleh orang yang seharusnya melindunginya: kekasihnya sendiri.
Pertemuan yang Berujung Petaka
Semua bermula dari sebuah pertemuan takdir di BTN Humas Jaya, sekitar setahun lalu. Di sanalah Arum, perempuan berusia muda yang penuh harapan, bertemu dengan Syd (42), pria asal Dusun 2 Kampung Gunung Batin Baru, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah. Dari pertemuan itu, tumbuhlah hubungan asmara yang awalnya terlihat manis dan penuh janji.
Namun, seperti pepatah lama, “tak ada gading yang tak retak”, hubungan mereka mulai retak di ujung pekan yang kelam. Pada Minggu sore, 31 Agustus 2025, sekitar pukul 16.00 WIB, Arum menghubungi Syd dan memintanya menjemput di Kedaton. Tanpa curiga, ia naik ke mobil sang kekasih, membawa harapan untuk menghabiskan waktu bersama—tanpa tahu bahwa itu adalah awal dari akhir hidupnya.
Permintaan iPhone dan Ledakan Emosi yang Fatal
Keesokan harinya, Senin, 1 September 2025, sekitar pukul 07.30 pagi, keduanya berencana jalan-jalan santai. Namun, suasana yang awalnya ceria berubah drastis ketika Arum meminta sesuatu yang—bagi Syd—terlalu besar: sebuah iPhone terbaru seharga Rp8 juta.
Syd, yang merasa tak mampu memenuhi permintaan tersebut, hanya bisa menawarkan uang sebesar Rp3 juta. Bagi Arum, mungkin itu bukan sekadar soal gawai, melainkan simbol perhatian, penghargaan, atau bahkan ujian cinta. Tapi bagi Syd, tekanan itu memicu amarah yang tak terkendali.
Pertengkaran hebat pun pecah di tengah perjalanan, tepatnya di areal Kampung Gunung Batin Baru. Emosi memuncak. Arum, dalam kemarahannya, sempat memukul Syd dengan tangan kosong. Namun, reaksi Syd jauh lebih mengerikan: ia mengambil sepotong kayu dan memukulkannya ke leher dan wajah Arum—berulang kali—hingga perempuan malang itu tak bernyawa.
“Saya Khilaf,” Pengakuan yang Tak Menghapus Dosa
Dalam pemeriksaan polisi, Syd mengaku menyesal. “Saya khilaf, saya tidak sengaja memukulnya sekeras itu,” katanya, mencoba meredam kekejaman yang telah dilakukannya dengan kata-kata yang terdengar ringan: “khilaf”.
Namun, bagi hukum dan hati nurani, “khilaf” bukan alasan yang cukup untuk menghapus nyawa seseorang. Setelah memastikan Arum tak bernyawa, Syd dengan dingin membuang jasad kekasihnya di pinggir jalan—seolah-olah ia bukan manusia, melainkan sampah yang bisa dibuang begitu saja.
Jenazah Dibawa ke RSUD, Keluarga Hancur dan Menuntut Keadilan
Jenazah Arum kini berada di RSUD Demang Sepulau Raya, Lampung Tengah. Rencananya, jasadnya akan dibawa ke RS Bhayangkara Polri untuk menjalani otopsi guna mengungkap detail penyebab kematian sebelum akhirnya dipulangkan ke rumah duka di Lampung Timur.
Di rumah duka, suasana duka menyelimuti keluarga besar Arum. Tangis, kemarahan, dan rasa kehilangan yang mendalam mewarnai setiap sudut rumah. Mereka tak hanya kehilangan seorang anak, saudara, dan keponakan—mereka kehilangan masa depan, harapan, dan kebahagiaan yang seharusnya masih panjang.
Salah satu kerabat korban dengan tegas menyatakan, “Kami keluarga berharap pelaku dihukum seadil-adilnya, bahkan kalau bisa dihukum mati. Perbuatannya sudah terlalu kejam dan tidak bisa dimaafkan.”
Polisi Amankan Pelaku, Masyarakat Tuntut Proses Hukum Transparan
Kapolsek Batanghari Nuban, Iptu Welly Santana, membenarkan penangkapan Syd. “Untuk terduga pelaku sudah diamankan di Polsek Terusan Nunyai Polres Lampung Tengah,” ujarnya saat ditemui di rumah duka, Kamis (18/9/2025).
Ia menambahkan, proses hukum akan berjalan sesuai prosedur, dan pihak kepolisian akan memastikan semua bukti dikumpulkan secara menyeluruh untuk mendukung persidangan yang adil.