Jadwal Acara Trans TV Rabu, 17 September 2025 ada Film Bioskop The Taking of Pelham 123 dan My Lucky Stars, Brownies, Insert dan Pagi-Pagi Ambyar serta Link Nonton

Jadwal Acara Trans TV Rabu, 17 September 2025 ada Film Bioskop The Taking of Pelham 123 dan My Lucky Stars, Brownies, Insert dan Pagi-Pagi Ambyar serta Link Nonton

The taking-Instagram-

  1. Rabu, 17 September 2025

Pukul 21.00 WIB

The Taking of Pelham 123 (2009) – Denzel Washington: Penyanderaan Kereta Bawah Tanah NYC



Satu kereta bawah tanah. 25 nyawa. 1 jam waktu. Dan seorang penjahat yang tak mau kompromi. Inilah inti dari The Taking of Pelham 123, remake klasik tahun 1974 yang disutradarai oleh Tony Scott dan dibintangi oleh Denzel Washington sebagai detektif cabul tapi brilian, Walter Garber.

Ketika lima pria bersenjata membajak kereta Metro-North di New York City, mereka tidak hanya meminta uang tebusan $10 juta — mereka juga menuntut sistem transportasi kota dihentikan selama 60 menit. Setiap menit yang terlewat, satu nyawa akan hilang.

Denzel Washington tampil sebagai tokoh yang tenang, cerdas, dan penuh humor hitam. Ia bermain cat-and-mouse dengan pemimpin penculik, Ryder (John Travolta), yang terlihat seperti campuran antara Joker dan James Bond versi kriminal. Adegan-adegan di dalam gerbong kereta penuh ketegangan, sementara adegan di luar — di pusat kendali dan jembatan — menampilkan konflik politik dan moral yang kompleks.


Film ini bukan hanya soal uang atau penyanderaan — tapi soal kekuasaan, ego, dan bagaimana kota besar bisa runtuh dalam hitungan menit. Ini adalah salah satu film aksi terbaik abad ke-21 yang sayangnya sering dilupakan.

Pukul 23.00 WIB

My Lucky Stars (1985) – Jackie Chan: Komedi Aksi Hong Kong yang Legendaris

Sebelum Jackie Chan menjadi nama global, ia sudah menjadi raja aksi komedi di Asia — dan My Lucky Stars adalah salah satu puncaknya. Film ini menggabungkan kecerdikan, gerakan akrobatik, dan humor slapstick yang belum pernah ada duanya.

Dua polisi Hong Kong dikirim ke Tokyo untuk menangkap mantan rekan mereka yang telah mencuri berlian senilai puluhan juta dolar. Tapi kali ini, mereka tidak bekerja sendiri — mereka ditemani oleh sekelompok “teman lama” yang lucu, tidak profesional, tapi punya hati besar.

Dengan stunt yang menakjubkan, pertarungan di atap gedung, dan adegan “satu lawan banyak” yang klasik, film ini adalah contoh sempurna dari genre “heroic bloodshed” ala Hong Kong. Jackie Chan tidak hanya berakting — ia menari, melompat, dan bahkan bermain-main dengan kamera.

My Lucky Stars bukan hanya film aksi — ini adalah perayaan budaya populer tahun 80-an. Jika Anda belum pernah menontonnya, ini adalah kesempatan emas untuk memahami mengapa Jackie Chan tetap menjadi ikon hingga hari ini.

  1. Kamis, 18 September 2025

Pukul 21.00 WIB

The Forever Purge (2021) – Ana de la Reguera: Ketika Pembantaian Tak Pernah Berakhir

Dalam serial Purge yang mengerikan, setiap tahun Amerika Serikat mengizinkan semua kejahatan selama 12 jam — demi “membersihkan” kejahatan sosial. Tapi di The Forever Purge, mereka tidak lagi membatasi waktu.

Sebuah kelompok ekstremis memutuskan: “Kenapa hanya 12 jam? Biarkan kekacauan berlangsung selamanya.” Dan tiba-tiba, seluruh negeri jatuh ke dalam kekacauan tanpa batas. Polisi, tentara, dan pemerintah tidak bisa lagi mengendalikan situasi.

Ana de la Reguera memerankan seorang ibu imigran Meksiko yang berjuang mati-matian bersama keluarganya untuk bertahan hidup. Mereka harus berlari, bersembunyi, dan mengandalkan kecerdikan — bukan senjata — untuk lolos dari pasukan pembunuh yang berpura-pura sebagai “penegak hukum”.

Film ini adalah kritik sosial yang tajam terhadap rasisme, xenofobia, dan kekerasan sistemik. Di tengah aksi yang brutal, The Forever Purge menyisakan pertanyaan besar: Apakah kita benar-benar ingin hidup di dunia yang mengizinkan kekejaman demi “ketertiban”?

Dengan sinematografi yang gelap, nada yang suram, dan klimaks yang menghancurkan — ini adalah film paling berani dalam seri Purge.

Pukul 23.00 WIB

First Kill (2017) – Bruce Willis: Dilema Ayah vs Uang Curian

Terakhir, mari kita bahas film yang jarang dibahas tapi sangat intens: First Kill (2017), dengan Bruce Willis sebagai Will, seorang ayah tunggal yang kehidupannya berubah total dalam satu malam.

Setelah putranya Danny diculik oleh seorang penjahat yang baru saja mencuri uang dari kantor polisi, Will diberi pilihan: ambil uang curian itu — atau lihat anaknya mati. Tapi ada satu masalah: jika ia mengambil uang itu, ia akan menjadi kriminal. Jika ia tidak, Danny akan mati.

Film ini bukan tentang tembakan atau pertarungan — tapi tentang keputusan yang menghancurkan jiwa. Bruce Willis tampil dalam perannya yang paling manusiawi: lelah, rapuh, tapi penuh cinta. Setiap detik film ini membuat penonton bertanya: “Apa yang akan saya lakukan?”

Tanpa soundtrack dramatis, tanpa adegan slow-motion, tanpa heroisme — hanya suara napas, jeritan, dan diam yang menusuk. First Kill adalah film aksi yang paling personal yang pernah dibuat. Dan mungkin, yang paling menyedihkan.

  1. Jumat, 19 September 2025

Pukul 21.00 WIB

Bleeding Steel - Jackie Chan

Siapa bilang Jackie Chan hanya bisa bermain lucu sambil menendang dan melompat? Dalam Bleeding Steel (2017), aktor legendaris ini tampil dalam peran yang lebih serius, kompleks, dan futuristik. Lin Dong, karakter yang diperankannya, adalah seorang agen pasukan khusus yang ditugaskan untuk melindungi seorang ilmuwan jenius beserta ciptaan revolusionernya — sebuah teknologi yang bisa mengubah nasib umat manusia… atau justru membawanya ke jurang kehancuran.

Film ini bukan sekadar aksi belaka. Ada elemen sci-fi, thriller, dan drama emosional yang menyentuh. Jackie Chan tidak hanya menampilkan aksi fisik yang masih luar biasa di usianya, tapi juga mengeksplorasi sisi emosional karakternya — seorang pria yang kehilangan segalanya, lalu berjuang untuk memperbaiki masa lalu. Dengan latar futuristik Hong Kong dan Australia, Bleeding Steel adalah perpaduan unik antara Terminator, RoboCop, dan gaya khas Jackie Chan. Wajib tonton bagi yang ingin melihat sisi baru dari sang legenda!

Pukul 23.00 WIB

Final Score - Dave Bautista

Kalau kamu suka cerita “one man army” — satu orang melawan seluruh pasukan jahat — maka Final Score (2018) adalah santapan wajib. Dave Bautista, mantan pegulat WWE yang kini sukses di dunia akting, berperan sebagai mantan tentara elit yang terpaksa kembali ke medan perang… di dalam stadion sepak bola!

Ceritanya dimulai ketika teroris kejam menyandera ribuan penonton di stadion, termasuk keponakan sang protagonis. Dengan waktu yang terbatas dan nyawa yang dipertaruhkan, Bautista harus menggunakan seluruh keahlian tempurnya untuk menyelamatkan sang keponakan sekaligus mencegah bencana massal. Film ini penuh adegan tembak-menembak, pertarungan jarak dekat, dan strategi militer yang cerdas. Plus, setting di stadion sepak bola memberi nuansa unik — kamu jarang lihat film aksi yang menggunakan lapangan bola sebagai medan perang!

  1. Sabtu, 20 September 2025

Pukul 21.00 WIB

The Hitman's Bodyguard - Ryan Reynolds

Bayangkan ini: seorang bodyguard super perfeksionis (Ryan Reynolds) dipaksa bekerja sama dengan pembunuh bayaran paling nyinyir dan tak terduga di dunia (Samuel L. Jackson). Hasilnya? The Hitman’s Bodyguard (2017) — film aksi komedi yang meledak di box office dan langsung bikin penonton ketagihan.

Michael Bryce, sang bodyguard, harus mengawal Darius Kincaid — target utama pengadilan internasional — dari Inggris ke Den Haag agar bisa bersaksi melawan diktator kejam. Sepanjang perjalanan, keduanya saling sikut, saling ejek, tapi juga saling menyelamatkan nyawa. Chemistry Reynolds-Jackson adalah bintang utama film ini. Dialog-dialog mereka tajam, lucu, dan bikin kamu ngakak di tengah adegan kejar-kejaran mobil dan tembak-menembak. Film ini sukses besar, dan wajar saja kalau sekuelnya langsung dipesan!

Pukul 23.00 WIB

Hitman's Wife Bodyguard - Salma Hayek

Kalau kamu sudah menikmati kekacauan lucu dan berdarah di film pertama, bersiaplah untuk level kekacauan yang lebih tinggi di Hitman’s Wife’s Bodyguard (2021). Kali ini, Michael Bryce (masih diperankan Ryan Reynolds) kembali dipaksa bekerja sama dengan Darius Kincaid (Samuel L. Jackson) — tapi ada tambahan bumbu baru: Sonia Kincaid, istri Darius, yang diperankan oleh Salma Hayek!

Sonia bukan wanita biasa. Dia pembunuh bayaran yang lebih gila, lebih liar, dan lebih tak terduga dari suaminya sendiri. Ketika trio ini dipaksa bekerja sama untuk menghentikan rencana jahat yang bisa menghancurkan Eropa, kamu akan disuguhi adegan aksi yang lebih gila, ledakan yang lebih besar, dan candaan yang lebih pedas. Salma Hayek benar-benar mencuri perhatian — karismatik, seksi, dan mematikan. Film ini adalah paket lengkap: lucu, tegang, dan penuh kejutan!

  1. Minggu 21 September 2025

Pukul 21.00 WIB

Brick Mansions - Paul Walker

Sebelum kepergiannya yang tragis, Paul Walker meninggalkan warisan film aksi yang tak terlupakan — salah satunya Brick Mansions (2014). Film ini sebenarnya remake dari film Prancis District 13, dan Walker berperan sebagai Damien, seorang polisi Detroit yang menyamar untuk menyusup ke wilayah kumuh yang dikelilingi tembok tinggi — wilayah tanpa hukum yang dikuasai oleh gembong narkoba kejam.

Dibantu oleh mantan narapidana bernama Leito (David Belle, bapak parkour dunia), Damien harus menghentikan rencana gila sang penjahat: meluncurkan rudal ke pusat kota! Yang membuat film ini spesial adalah adegan parkour-nya. Paul Walker, meski bukan ahli parkour, berlatih keras dan tampil meyakinkan dalam adegan lari di atap, lompat antar gedung, dan pertarungan akrobatik. Film ini adalah tribute yang indah untuk warisan akting Walker — penuh energi, keberanian, dan semangat petualangan.

Pukul 23.00 WIB

District 13: Ultimatum - Cyril Raffaelli

Kalau kamu sudah menonton Brick Mansions, jangan berhenti di situ! Tonton juga versi aslinya: District 13: Ultimatum (2009). Film Prancis ini adalah sekuel dari District 13 (2004), dan keduanya dibintangi oleh David Belle — sang pencipta parkour — dan Cyril Raffaelli, aktor laga Prancis yang gerakannya seperti mesin perang hidup.

Di Ultimatum, Damien dan Leito kembali dipanggil untuk menyelamatkan Distrik 13 dari kehancuran. Kali ini, mereka harus menghadapi lima bos geng yang saling bersaing, sementara pemerintah diam-diam merencanakan operasi militer untuk menghancurkan seluruh distrik! Film ini lebih gelap, lebih brutal, dan lebih autentik dibanding versi Hollywood-nya. Gerakan parkour-nya lebih liar, pertarungannya lebih realistis, dan atmosfernya lebih tegang. Buat kamu yang suka aksi tanpa CGI berlebihan, inilah surganya!

TAG:
Sumber:

Berita Lainnya