Nonton Drakor A Hundred Memories 3-4 Sub Indo serta Link dan Spoiler di Netflix Bukan LK21: Kisah Dan Harapan di Balik Bus Nomor 100

Nonton Drakor A Hundred Memories 3-4 Sub Indo serta Link dan Spoiler di Netflix Bukan LK21: Kisah Dan Harapan di Balik Bus Nomor 100

A Hundred-Instagram-

Nonton Drakor A Hundred Memories 3-4 Sub Indo serta Link dan Spoiler di Netflix Bukan LK21: Kisah Dan Harapan di Balik Bus Nomor 100
Di tengah deru mesin bus dan suara derap kaki penumpang yang terburu-buru, sebuah kisah cinta, persahabatan, dan perjuangan hidup mulai berjalan—bukan di jalan raya megah atau kota modern, tapi di dalam bus nomor 100 yang sederhana namun penuh makna. A Hundred Memories, drama Korea terbaru dari JTBC yang tayang perdana pada Sabtu, 13 September 2025, mengajak penonton untuk kembali ke era 1980-an, ketika harapan masih bisa ditemukan di balik keringat, air mata, dan senyum tulus para pemuda yang berjuang demi masa depan.

Drama ini bukan sekadar cerita cinta segitiga biasa. A Hundred Memories adalah sebuah lagu nostalgia yang dinyanyikan dengan pelan, penuh emosi, dan penuh warna kehidupan nyata. Dengan latar belakang Seoul tahun 1987—saat Korea sedang berubah, bangkit dari diktator menuju demokrasi—drama ini menyentuh hati lewat kisah dua gadis muda yang hidupnya tak pernah disangka akan saling bertaut: Go Young Rye dan Seo Jong Hee.



Dua Jiwa, Satu Jalan: Perjalanan di Atas Bus Nomor 100
Go Young Rye (diperankan oleh Kim Da Mi) adalah seorang kondektur bus yang bekerja keras demi keluarganya. Ia bukan wanita biasa. Di pagi buta, ia sudah berdiri di depan pintu bus, mengumpulkan uang tiket, menolong lansia naik turun, dan bahkan tetap tersenyum meski tubuhnya letih karena mabuk perjalanan. Tapi di balik semua itu, ada mimpi besar: kuliah. Young Rye ingin menjadi guru—bukan karena impian glamor, tapi karena ia percaya pendidikan adalah jembatan menuju kebebasan.

Sementara itu, ada Seo Jong Hee (Shin Ye Eun), gadis karismatik yang selalu tampil cerah seperti matahari pagi. Namun, di balik senyumnya yang meyakinkan dan gaya bicaranya yang memikat, tersembunyi luka-luka keluarga yang tak pernah sembuh. Ayahnya hilang, ibunya hancur karena kecanduan, dan rumahnya lebih mirip tempat perlindungan daripada tempat tinggal. Jong Hee bercita-cita melarikan diri dari masa lalunya—dan ia percaya bahwa cinta pertama bisa menjadi kunci kebebasannya.

Keduanya bertemu di bus nomor 100—bus yang menjadi simbol perjalanan hidup mereka. Bukan hanya sebagai rekan kerja, tapi sebagai sahabat yang saling menopang. Di setiap rute, di setiap hujan, di setiap malam yang panjang, mereka saling berbagi cerita, tangisan, dan mimpi-mimpi kecil yang tampak mustahil. Dan di tengah semua itu, muncul seorang pria yang mengubah segalanya: Han Jae Pil.


Han Jae Pil: Cinta Pertama yang Menggoyahkan Dunia
Han Jae Pil (Heo Nam Jun) adalah putra tunggal keluarga kaya pemilik toko serba ada “Cheong A Mart”—sebuah toko legendaris yang menjadi pusat kehidupan warga sekitar. Ia tampan, cerdas, dan memiliki aura tenang yang membuat siapa pun merasa nyaman. Tapi ia bukan anak manja. Ia tumbuh dalam tekanan ekspektasi keluarga, dan justru karena itulah ia mencari keaslian—dan menemukannya di dalam diri Young Rye dan Jong Hee.

Cinta pertama tidak pernah datang dengan petasan dan bunga. Ia datang diam-diam, seperti angin yang mengusir kabut pagi. Bagi Young Rye, Jae Pil adalah sosok yang mengerti arti kerja keras. Bagi Jong Hee, ia adalah pelarian dari dunia yang mengekang. Dan ketika keduanya jatuh cinta pada pria yang sama, persahabatan mereka pun diuji—bukan oleh kebencian, tapi oleh keraguan, kecemburuan, dan rasa takut kehilangan.

Drama ini tidak menjadikan cinta sebagai kompetisi. Sebaliknya, ia menunjukkan betapa cinta pertama bisa menjadi refleksi diri: bagaimana kita memilih untuk tumbuh, atau justru runtuh karena takut kehilangan.

Karakter-Karakter Pendukung: Kehidupan yang Nyata, Penuh Warna
Tak cukup hanya dengan tiga tokoh utama, A Hundred Memories dibangun di atas jaringan karakter yang hidup dan autentik. Setiap orang memiliki cerita, setiap wajah punya luka, dan setiap senyuman menyimpan rahasia.

Ma Sang Cheol (Lee Won Jung), sahabat setia Jae Pil, adalah contoh sempurna tentang loyalitas tanpa syarat. Ia bukan hanya teman, tapi pelindung yang selalu hadir saat Jae Pil butuh tempat berlabuh. Sementara itu, Ko Young Sik (Jeon Sung Woo), kakak Young Rye yang sedang menempuh studi hukum, menjadi simbol harapan generasi muda yang berjuang lewat ilmu. Ia adalah tulang punggung moral dalam keluarga, yang percaya bahwa keadilan bisa dimulai dari rumah sendiri.

Ibu Young Rye (Lee Jung Eun) adalah sosok ibu yang keras, tapi penuh cinta. Ia tidak pernah mengatakan “aku sayang kamu,” tapi ia membayar biaya kuliah dengan menjual perhiasan warisan, dan tidur hanya 3 jam demi menyetrika pakaian penumpang. Ia adalah representasi dari ibu-ibu Korea era 80-an: kuat, diam, dan tak pernah menyerah.

TAG:
Sumber:

Berita Lainnya