Profil Tampang Decarlos Brown Jr Pembunuh Iryna Zarutska, Lengkap: Umur, Agama dan Akun IG

Iryna-Instagram-
Profil Tampang Decarlos Brown Jr Pembunuh Iryna Zarutska, Lengkap: Umur, Agama dan Akun IG
NO SENSOR! Video Rekaman CCTV Pembunuhan Iryna Zarutska Oleh Decarlos Brown Jr di Bus 2 Menit 21 Detik, Kini Viral jadi Buruan Natizen
Iryna Zarutska Meninggal Tragis di Kereta: Rekaman CCTV Viral, Netizen Geram, Pelaku Ditangkap — Ini Fakta Lengkapnya
Pada 22 Agustus 2025, sebuah kejadian yang mengguncang dunia maya dan memicu gelombang duka serta kemarahan terjadi di Charlotte, North Carolina, Amerika Serikat. Seorang perempuan pengungsi asal Ukraina, Iryna Zarutska, tewas secara tragis setelah ditusuk berulang kali saat sedang duduk tenang di dalam kereta api Lynx Blue Line. Kejadian ini bukan sekadar insiden kriminal biasa — ia menjadi simbol ketidakadilan, kekerasan tak terduga, dan penderitaan para pengungsi yang hanya mencari kehidupan yang lebih aman.
Tragedi di Atas Kereta: Saat Ketenangan Berubah Menjadi Teror
Menurut laporan resmi dari Departemen Kepolisian Charlotte-Mecklenburg, Iryna Zarutska, seorang wanita berusia 34 tahun yang baru saja melarikan diri dari perang di Ukraina, sedang duduk di kursi kereta pada pukul 17.45 waktu setempat. Dia tampak tenang, memegang tas kecilnya, mata tertuju pada jendela, mungkin memikirkan keluarganya yang masih tinggal di tanah air yang porak-poranda. Tiba-tiba, tanpa peringatan, seseorang mendekat dari belakang dan menyerangnya dengan pisau lipat.
Pelaku menusuk Iryna sebanyak tiga kali — dua kali di punggung dan satu tusukan mematikan tepat di leher. Darah langsung membanjiri lantai kereta, menciptakan pemandangan yang mengerikan. Dalam rekaman CCTV yang kemudian tersebar luas, terlihat Iryna meraih lehernya dengan tangan gemetar, wajahnya penuh rasa tak percaya, sebelum akhirnya roboh ke samping kursi tanpa daya. Penumpang lain panik, ada yang berteriak, ada yang mencoba memberikan pertolongan pertama, tapi semua terlambat. Iryna dinyatakan meninggal di tempat.
Rekaman CCTV Menjadi Viral: Netizen Terpukul, Doa Mengalir Deras
Keesokan harinya, rekaman CCTV kejadian itu bocor ke media sosial. Akun TikTok @stiiiin0 menjadi salah satu yang pertama mengunggah video berdurasi 47 detik tersebut. Dalam hitungan jam, video itu telah dilihat lebih dari 8 juta kali, dibagikan lebih dari 350 ribu kali, dan dikomentari oleh ratusan ribu netizen dari seluruh penjuru dunia.
Kolom komentar menjadi panggung emosional bagi ribuan orang yang terharu, marah, dan sedih. Banyak yang menyebut Iryna sebagai “malaikat yang tak bersalah”.
“Kasihan banget dia ga ada salah apa-apa. Dia cuma mau hidup tenang setelah perang… tiba-tiba ditusuk orang asing yang nggak dikenal. Tuhan, kasihan banget,” tulis akun @my2nd.acc.
“Aku nangis liat dia pegang leher. Itu bukan cuma pembunuhan, itu kekejaman. Apa salahnya dia? Dia pengungsi, bukan penjahat!” sahut @H_H, sambil menambahkan emoji lilin dan hati.
Tak hanya di TikTok, unggahan serupa juga ramai di Twitter (X), Instagram, dan Facebook. Hashtag #JusticeForIrynaZarutska langsung menjadi trending global. Banyak warga Ukraina di diaspora membagikan foto-foto Iryna dari masa sebelum perang — seorang ibu, seorang guru, seorang pencinta seni yang suka fotografi dan membaca puisi Rilke.
Siapa Pelakunya? Decarlos Brown Jr. Ditangkap dan Didakwa Pembunuhan Tingkat Pertama
Setelah penyelidikan intensif yang melibatkan rekaman kamera keamanan, kesaksian saksi mata, dan analisis jejak digital, polisi berhasil mengidentifikasi pelaku sebagai Decarlos Brown Jr., pria berusia 28 tahun asal Charlotte. Brown adalah seorang pria yang sebelumnya memiliki catatan kriminal ringan, termasuk kasus pelecehan dan kepemilikan senjata ilegal, tapi tidak pernah terlibat kekerasan mematikan.
Dalam interogasi, Brown mengaku bahwa dia "tidak kenal korban" dan tidak punya motif spesifik. Namun, petugas menyimpulkan bahwa serangan itu bersifat impulsif dan didorong oleh kebencian terhadap orang asing, atau mungkin karena tekanan psikologis yang belum terdiagnosis. Tak ada indikasi bahwa Iryna pernah mengancam atau provokasi pelaku — ia bahkan tidak sempat berbicara sama sekali sebelum diserang.
Pada 25 Agustus 2025, jaksa wilayah Mecklenburg mengumumkan bahwa Decarlos Brown Jr. telah ditangkap dan didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama (first-degree murder), sebuah dakwaan yang sangat jarang diberikan dalam kasus kekerasan spontan — menunjukkan betapa brutal dan premeditasi-nya tindakan yang dilakukan, meskipun tampaknya tidak direncanakan jauh-jauh hari.
Mengapa Kasus Ini Begitu Mengejutkan Dunia?
Ada beberapa alasan mengapa kasus Iryna Zarutska begitu menggema hingga ke pelosok dunia:
Simbol Penderitaan Pengungsi
Iryna bukan sekadar korban kekerasan — dia adalah representasi dari jutaan warga Ukraina yang terpaksa meninggalkan rumah, keluarga, dan masa depan mereka akibat perang. Banyak yang melihat pembunuhan ini sebagai simbol bahwa bahkan di negara yang dianggap "aman", para pengungsi tetap rentan terhadap kebencian dan kekerasan.
Ketidakberdayaan yang Terekam
Rekaman CCTV menunjukkan betapa rapuhnya nyawa manusia. Iryna tidak sempat berteriak, tidak sempat memohon, tidak sempat melawan. Hanya satu gerakan tiba-tiba — dan nyawanya lenyap. Ini membuat banyak orang merenung: “Bisa saja aku yang ada di posisinya.”
Ketidakadilan Sistemik
Banyak aktivis hak asasi manusia menyoroti bahwa kekerasan terhadap minoritas, imigran, dan pengungsi sering kali diabaikan atau dipandang remeh. Kasus ini menjadi titik balik untuk memperjuangkan perlindungan hukum yang lebih kuat bagi kelompok rentan.
Respons Resmi dan Aksi Solidaritas
Pemerintah AS, melalui Kementerian Luar Negeri, mengeluarkan pernyataan duka cita resmi. Perwakilan Ukraina di Washington DC juga menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan masyarakat internasional, sekaligus menuntut keadilan penuh.
Di Charlotte, ratusan warga berkumpul di stasiun kereta Lynx Blue Line pada malam hari tanggal 28 Agustus 2025, membawa lilin, bunga, dan papan bertuliskan “Iryna, Kamu Tidak Sendiri”. Mereka membacakan nama-nama korban perang Ukraina, sambil menyanyikan lagu nasional Ukraina, “Shche ne vmerla Ukraina”.
Di Ukraina sendiri, Presiden Volodymyr Zelensky menyebut Iryna sebagai “pahlawan tak bernama” dalam pidatonya di Dewan Nasional. “Dia mati bukan karena peluru musuh, tapi karena kebencian yang tak bisa dimengerti. Kita akan terus berjuang agar tidak ada lagi Iryna-Iryna lain.”