Nonton Drakor Twelve Episode 7-8 TAMAT Sub Indo serta Link dan Spoiler di Disney Plus Bukan LK21: Cinta Mir yang Terlupakan, Pertarungan Terakhir yang Menentukan

Nonton Drakor Twelve Episode 7-8 TAMAT Sub Indo serta Link dan Spoiler di Disney Plus Bukan LK21: Cinta Mir yang Terlupakan, Pertarungan Terakhir yang Menentukan

Twelve-Instagram-

Nonton Drakor Twelve Episode 7-8 TAMAT Sub Indo serta Link dan Spoiler di Disney Plus Bukan LK21: Cinta Mir yang Terlupakan, Pertarungan Terakhir yang Menentukan

Drama fantasi-aksi terbaru dari tvN, Twelve, kembali menyulut emosi penonton dengan episode 7 dan 8 yang begitu intens, penuh kejutan, dan menyentuh hati. Dalam dua episode terbaru ini, kisah cinta antara Ogui (Park Hyung Sik) dan Mir (Lee Joo Bin) mencapai titik balik yang tak terduga—sebuah reuni emosional yang telah lama dinanti, diiringi oleh pertarungan epik melawan kekuatan jahat yang hampir menghancurkan dunia.



Dilansir dari Soompi pada Kamis, 11 September 2025, adegan-adegan terbaru yang dirilis secara eksklusif menunjukkan bagaimana Ogui, dengan segala keberanian dan cinta tanpa syarat, rela mengorbankan dirinya demi menyelamatkan Mir dari serangan mematikan Sa Min (Kim Chan Hyung). Dalam sebuah adegan yang membuat banyak penonton menangis, Ogui mendorong Mir keluar dari jalur serangan, menerima pukulan mematikan dari kekuatan gelap Sa Min, dan akhirnya jatuh pingsan di dalam gua gelap yang dingin, seolah menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi jiwa yang telah lelah berperang.

Namun, bukan hanya tubuhnya yang terluka—hatinya pun tampak hancur, karena ia tahu bahwa Mir tidak lagi mengingatnya. Tapi justru di sanalah keajaiban dimulai.

Memori yang Tersembunyi: Ketika Cinta Memanggil Nama
Di tengah kegelapan gua, ketika oksigen mulai menipis dan denyut nadi Ogui melemah, Mir—yang selama ini hidup dalam kekosongan ingatan—tiba-tiba merasakan getaran aneh di dada. Sebuah bayangan muncul: senyum hangat seorang pria yang selalu menemani di malam-malam tergelap, suara lembut yang membisikkan janji-janji tak terucap, dan pelukan yang membuatnya merasa aman meski dunia runtuh.


Lalu… ia mengingat.

Bayangan itu bukan sekadar mimpi. Itu adalah Ogui. Sahabatnya. Pelindungnya. Cintanya.

Dengan mata berkaca-kaca dan tangan gemetar, Mir meraih tangan Ogui yang dingin. “Kau… kau selalu ada,” bisiknya, suara yang pecah oleh tangisan. Dan seperti mantra ajaib, saat jarinya menyentuh kulit Ogui, cahaya lembut mulai memancar dari tubuhnya—mengalir seperti sungai emas ke dalam tubuh Ogui yang lumpuh.

Itu adalah ingatan. Dan ingatan adalah kekuatan.

Episode ini bukan sekadar aksi atau efek visual spektakuler. Ini adalah kisah cinta yang ditulis dengan darah, air mata, dan pengorbanan. Dua jiwa yang dipisahkan oleh takdir, tapi tidak pernah benar-benar kehilangan satu sama lain. Mereka bukan hanya pasangan dalam drama—mereka adalah simbol dari cinta yang bertahan bahkan ketika semua hal lain lenyap.

Sa Min: Sang Penjajah Kegelapan yang Tak Kenal Ampun
Sementara itu, di permukaan dunia, Sa Min (Kim Chan Hyung) semakin mendominasi. Ia bukan lagi sekadar musuh—ia adalah bencana yang berjalan. Dengan kekuatan jahat yang berasal dari neraka, Sa Min berhasil menguasai sebagian besar struktur sosial manusia: media, pemerintah, bahkan sistem spiritual. Ia memanfaatkan ketakutan manusia untuk membangun kerajaan kegelapan, di mana para malaikat—yang seharusnya menjadi pelindung—terpaksa memilih antara menyelamatkan nyawa manusia atau menjaga rahasia ilahi yang bisa menghancurkan alam semesta jika disalahgunakan.

Dalam satu adegan yang sangat kuat, Sa Min berdiri di atas gedung pencakar langit, sambil menatap kota yang diliputi kabut hitam. “Cahaya? Cahaya hanya ilusi,” katanya dengan dingin. “Yang nyata hanyalah kekuatan. Dan aku adalah kekuatan yang tak terbendung.”

Tidak ada dialog panjang. Tidak ada monolog moral. Hanya tatapan kosong yang lebih menakutkan daripada ribuan kata. Kim Chan Hyung berhasil menciptakan karakter villain yang tidak hanya jahat, tapi juga tragis—seorang yang dulu mungkin pernah mencintai, namun kehilangan segalanya hingga ia memilih untuk menghancurkan dunia agar tak ada yang bisa menyakitinya lagi.

Gedung Taesan: Arena Perang Terakhir
Semua jalan menuju satu titik: Gedung Taesan, bangunan ikonik yang menjadi pusat energi spiritual dunia. Di sanalah gerbang neraka pertama kali dibuka, dan di sanalah ia akan ditutup—untuk selamanya—jika para malaikat masih memiliki cukup kekuatan.

Episode 8 berakhir dengan adegan yang membuat penonton berdiri dan berteriak: para malaikat—yang selama ini terpecah, diragukan, dan bahkan dikucilkan—mulai bangkit bersatu. Tae San (Ma Dong Seok) dengan suara keras memerintahkan: “Kita bukan dewa. Kita bukan makhluk sempurna. Tapi kita punya hati. Dan hati itulah yang akan mengalahkan kegelapan!”

Masing-masing karakter, dari Won Seung (Seo In Guk) yang tenang namun mematikan, hingga Do Ni (Go Kyu Pil) yang lucu tapi setia, hingga Mal Sook (Ahn Ji Hye) yang diam-diam menyimpan rahasia terbesar, mulai mengaktifkan kekuatan asli mereka. Bahkan Bang Wool (Regina Lei), yang sebelumnya terlihat sebagai karakter pendukung, ternyata adalah penjaga kunci terakhir dari Gerbang Neraka.

Dan di tengah badai petir dan ledakan energi, Mir dan Ogui—yang baru saja pulih—berdiri berdampingan, tangan saling berpegangan. Tanpa kata, mereka saling memahami: ini bukan tentang menang atau kalah. Ini tentang memilih untuk tetap bersama, bahkan jika itu berarti mati.

Baca juga: Nonton Drakor You and Everything Else Episode 1-15 TAMAT Sub Indo di Netflix Bukan LK21: Ketika Hidup Memilih Jalan Berbeda

TAG:
Sumber:

Berita Lainnya