Apakah Film The Conjuring: Last Rites Akan Lanjut ke Season 5?

Conjuring-Instagram-
Apakah Film The Conjuring: Last Rites Akan Lanjut ke Season 5? – Penutup Epik dari Legenda Ed & Lorraine Warren yang Mengguncang Dunia
Setelah lebih dari satu dekade menghantui layar lebar dengan kisah-kisah horor yang menggetarkan jiwa, waralaba The Conjuring Universe siap menutup babak terakhirnya dengan penuh dramatisasi, ketegangan, dan nuansa emosional yang mendalam. Hadir sebagai final chapter dari saga yang telah membangun dunia horor modern, The Conjuring: Last Rites (2025) bukan sekadar film hantu—ini adalah penutup epik dari perjalanan hidup dua tokoh ikonik: Ed dan Lorraine Warren.
Film yang dijadwalkan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 3 September 2025 ini bukan hanya janji akan teror supernatural yang mengerikan, tetapi juga sebuah refleksi atas pengabdian, cinta keluarga, dan pertarungan batin yang tak pernah benar-benar usai. Dengan tagline yang belum diungkap, The Conjuring: Last Rites digadang-gadang menjadi yang paling personal, paling menegangkan, dan paling menyentuh hati dari seluruh seri sebelumnya.
Pensiun dari Dunia Gaib, Tapi Tak Bisa Lepas dari Bayang-Bayang Masa Lalu
Dalam The Conjuring: Last Rites, penonton dibawa ke tahun 1986, lima tahun setelah Ed Warren mengalami serangan jantung yang nyaris merenggut nyawanya. Kejadian itu menjadi titik balik bagi pasangan penyelidik paranormal paling terkenal di Amerika Serikat ini. Mereka resmi mengumumkan pensiun dari dunia penyelidikan kasus-kasus supranatural. Tidak ada lagi kunjungan ke rumah-rumah angker, tidak ada lagi eksorsisme dramatis, dan tidak ada lagi perjalanan ke tempat-tempat terpencil yang dipenuhi aura gelap.
Kehidupan mereka di Monroe, Connecticut, kini terasa damai. Mereka tinggal bersama putri semata wayang mereka, Judy Warren, yang tumbuh menjadi wanita muda mandiri dan penuh semangat. Ed dan Lorraine masih memberikan ceramah tentang fenomena gaib dan eksorsisme, meskipun minat publik terhadap topik ini mulai meredup di era 1980-an yang lebih memilih hiburan pop seperti Ghostbusters daripada kisah nyata tentang roh jahat.
Namun, kedamaian yang mereka nikmati ternyata rapuh. Di balik senyum dan ketenangan rumah tangga, bayang-bayang masa lalu terus merayap. Dan kali ini, ancamannya bukan hanya datang dari luar—tapi juga dari dalam keluarga mereka sendiri.
Judy dan Tony: Cinta yang Terancam oleh Kekuatan Gelap
Salah satu benang merah emosional dalam The Conjuring: Last Rites adalah hubungan antara Judy Warren dan Tony, seorang mantan polisi yang jatuh cinta padanya. Hubungan mereka yang baru berjalan enam bulan membawa harapan baru, termasuk rencana pernikahan. Tony, yang tulus dan penuh komitmen, berniat melamar Judy, meski ia belum tahu bagaimana reaksi calon mertuanya—terutama Ed, yang dikenal sangat protektif terhadap putrinya.
Tapi sebelum cinta mereka bisa bersemi sepenuhnya, sebuah gangguan halus mulai muncul. Lorraine, yang memiliki kemampuan psikis, mulai melihat mimpi buruk yang mengganggu tentang Judy. Ia merasakan energi gelap yang mengelilingi putrinya—sesuatu yang tidak pernah ia alami sebelumnya. Semakin lama, firasatnya semakin kuat: ada kekuatan jahat yang sengaja menarget Judy, dan itu berkaitan dengan kasus-kasus yang belum terselesaikan di masa lalu.
Teror di West Pittston: Keluarga Smurl dan Kutukan yang Tak Pernah Berakhir
Sementara itu, di kota kecil West Pittston, Pennsylvania, sebuah keluarga bernama Smurl mengalami teror paling mengerikan dalam hidup mereka. Mereka tinggal di rumah turun-temurun yang kini menjadi sarang aktivitas supranatural yang melampaui akal sehat. Rumah itu, yang dulunya damai, kini dipenuhi suara-suara aneh, bau busuk tanpa sumber, dan penampakan makhluk tak kasat mata.
Fenomena yang mereka alami begitu mengerikan: anggota keluarga tiba-tiba muntah darah dan pecahan kaca, terbangun dengan luka goresan di tubuh, bahkan mengalami sleep paralysis yang disertai penampakan entitas gelap. Yang membuat semua ini lebih tragis adalah fakta bahwa keluarga Smurl adalah keluarga religius yang rajin beribadah dan berdoa. Mereka tidak memahami mengapa Tuhan membiarkan mereka diteror sedemikian rupa.
Namun, karena keterbatasan ekonomi, mereka tidak bisa pindah. Mereka mencoba meminta bantuan gereja, tetapi tidak mendapatkan respons yang memadai. Dalam keputusasaan, mereka memutuskan untuk membuka cerita mereka ke media nasional—dan hasilnya justru memperburuk keadaan.
Dari Korban Menjadi Sensasi: Media dan Trauma yang Diperparah
Ketika kisah keluarga Smurl tayang di televisi, mereka menjadi sensasi nasional. Rumah mereka dipenuhi wartawan, paranormal amatir, dan warga penasaran yang ingin menyaksikan "rumah hantu" secara langsung. Keramaian itu tidak membawa solusi, justru mengundang energi negatif yang lebih kuat. Teror di rumah mereka semakin intens—dinding retak sendiri, benda terbang tanpa sebab, dan satu anggota keluarga bahkan sempat menghilang selama tiga hari sebelum ditemukan dalam keadaan trauma berat.
Di tengah kekacauan ini, salah satu reporter menemukan arsip lama tentang kasus yang pernah ditangani oleh Ed dan Lorraine Warren—dan ternyata, ada kaitan antara kasus lama itu dengan teror yang dialami keluarga Smurl. Informasi ini pun akhirnya sampai ke telinga Lorraine.
Kembali ke Medan Perang: Ketika Masa Lalu Mengetuk Pintu
Meski telah pensiun, Lorraine tidak bisa tinggal diam. Ia tahu, jika ini benar-benar terkait dengan kasus yang pernah mereka tangani, maka ancaman itu bukan hanya untuk keluarga Smurl—tapi juga untuk keluarganya sendiri. Apalagi ketika ia mulai melihat pola yang sama: simbol-simbol kuno, suara-suara dari dimensi lain, dan entitas yang tampaknya memiliki dendam pribadi terhadap dirinya dan Ed.
Dengan berat hati, Lorraine membujuk Ed untuk kembali ke dunia yang mereka tinggalkan. Ed, yang kondisi jantungnya masih rapuh, awalnya menolak. Tapi ketika Judy mulai mengalami mimpi buruk yang sama persis dengan kasus-kasus terdahulu—termasuk melihat sosok perempuan berambut panjang dengan mata hitam pekat—ia tahu, mereka tidak punya pilihan.
Ini bukan lagi tentang membantu orang lain. Ini tentang menyelamatkan nyawa putri mereka.
Sutradara dan Tim Kreatif yang Sudah Dipercaya
The Conjuring: Last Rites kembali digarap oleh Michael Chaves, sutradara yang telah membuktikan kemampuannya dalam menghadirkan horor psikologis yang intens lewat The Curse of La Llorona (2019), The Conjuring: The Devil Made Me Do It (2021), dan The Nun II (2023). Kali ini, Chaves diharapkan bisa menggabungkan ketegangan supernatural dengan kedalaman emosional yang lebih kuat, menjadikan film ini bukan sekadar akhir dari sebuah waralaba, tapi juga sebuah elegi bagi dua tokoh yang telah menginspirasi jutaan orang.