Tragedi Mengerikan di Indramayu: 5 Anggota Keluarga Ditemukan Tewas Terkubur di Dalam Rumah, Polisi Masih Selidiki Pelaku dan Motif

mayat-soumen82hazra/pixabay-
Tragedi Mengerikan di Indramayu: 5 Anggota Keluarga Ditemukan Tewas Terkubur di Dalam Rumah, Polisi Masih Selidiki Pelaku dan Motif
Indramayu, Jawa Barat – Warga Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu, digegerkan oleh penemuan mengerikan yang mengguncang ketenangan lingkungan permukiman. Pada Senin, 1 September 2025, lima jenazah ditemukan terkubur di dalam sebuah rumah mewah milik salah satu keluarga di kawasan tersebut. Kasus ini langsung menjadi sorotan nasional, menyusul kejadian yang sangat sadis dan mengguncang perasaan publik.
Penemuan tragis ini bermula dari laporan seorang warga yang mencium bau busuk menyengat dari dalam rumah yang sudah lama tertutup. Kondisi rumah yang terlihat tak berpenghuni dalam beberapa waktu terakhir menimbulkan kecurigaan. Laporan tersebut langsung ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian setempat, yang kemudian melakukan pemeriksaan di lokasi.
Saat petugas tiba di lokasi, mereka menemukan tumpukan tanah yang mencurigakan di bagian dalam rumah—persisnya di ruang tamu dan dapur. Tanah tersebut terlihat seperti baru digali dan ditimbun kembali, dengan tekstur yang tidak alami. Saat penyelidikan dilakukan lebih lanjut, tim gabungan dari Polres Indramayu bersama warga setempat mulai menggali area tersebut.
Kengerian mencapai puncak saat bagian kaki yang sudah membusuk ditemukan pertama kali. Tak lama kemudian, satu per satu jenazah diangkat dari dalam tanah. Total lima jenazah berhasil dievakuasi, yang kemudian diketahui merupakan satu keluarga besar yang tinggal di rumah tersebut.
Kelima korban yang ditemukan tewas secara mengenaskan adalah Sahroni (75), Budi (45), Euis (40), anak perempuan inisial I (7), dan bayi berusia 7 bulan berinisial B. Identitas korban dikonfirmasi melalui data kependudukan dan keterangan keluarga dekat yang datang ke lokasi. Keluarga tersebut dikenal sebagai warga yang pendiam dan jarang bergaul dengan tetangga sekitar, namun tidak pernah diketahui memiliki masalah serius.
Kabut Misteri dan Dugaan Pembunuhan
Kasus ini langsung memicu spekulasi luas di masyarakat. Banyak warga yang menduga kuat bahwa kelima korban adalah korban pembunuhan berencana. Tidak mungkin, kata sebagian besar warga, lima orang bisa mati secara bersamaan dan dikubur di dalam rumah tanpa campur tangan pihak lain.
AKP Tarno, Kasie Humas Polres Indramayu, membenarkan bahwa kasus ini tengah ditangani secara serius oleh jajaran kepolisian. “Kami menerima laporan dari warga sekitar tentang bau busuk yang cukup menyengat. Setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan tumpukan tanah yang mencurigakan. Setelah digali, ditemukan lima jenazah yang diduga kuat merupakan korban kejahatan,” ujarnya dalam konferensi pers singkat di lokasi kejadian.
Pihak kepolisian juga menyebut bahwa TKP (Tempat Kejadian Perkara) langsung diisolasi dan diperiksa secara mendalam. Tim Inafis dan laboratorium forensik Polda Jawa Barat diterjunkan untuk mengumpulkan barang bukti, termasuk sidik jari, DNA, serta sisa-sisa alat yang mungkin digunakan pelaku.
Kombes Hendra: Kuat Dugaan Korban Pembunuhan Berencana
Pada Rabu, 3 September 2025, Kombes Hendra Rochmawan, Kabid Humas Polda Jawa Barat, menyampaikan perkembangan terbaru terkait kasus ini. Ia menegaskan bahwa dugaan kuat mengarah pada pembunuhan berencana.
“Berdasarkan hasil olah TKP awal dan keterangan sementara dari tim forensik, sangat kuat indikasi bahwa kelima korban adalah korban pembunuhan. Tidak ada tanda-tanda kebakaran, kecelakaan, atau bunuh diri massal. Semua korban ditemukan dalam kondisi terkubur, dengan posisi yang tidak wajar, termasuk bayi yang masih berusia 7 bulan,” jelas Hendra.
Ia menambahkan bahwa motif pembunuhan masih dalam penyelidikan intensif. Polisi belum bisa menyimpulkan apakah pelaku berasal dari dalam lingkungan keluarga, tetangga, atau pihak eksternal yang memiliki dendam atau kepentingan tertentu terhadap korban.
Duka Mendalam dari Masyarakat dan Viral di Media Sosial
Tragedi ini menyisakan duka yang mendalam bagi warga sekitar. Pemakaman kelima korban dilakukan secara bersamaan di TPU setempat, dengan pengawalan ketat dari aparat keamanan. Suasana haru menyelimuti prosesi pemakaman, yang dihadiri puluhan warga, kerabat, dan tokoh masyarakat.
Sebuah rekaman video yang diunggah oleh akun TikTok @erwinernawan10 sempat viral dan menyebar luas di media sosial. Video tersebut menampilkan momen pemakaman kelima jenazah, dengan latar belakang tangis keluarga dan doa bersama. Unggahan ini memicu gelombang komentar dari warganet yang turut menyampaikan belasungkawa sekaligus menuntut keadilan.
“Maaf mau tanya, dibunuhnya dengan cara apa ya? Bayi 7 bulan juga ikut dikubur… hati saya hancur membayangkannya,” tulis @helownowrah.
“Ya Allah… semoga pelaku cepat tertangkap dan dihukum setimpal. Semoga keluarga diberi ketabahan,” komentar @rikaika293.
Tak sedikit pula netizen yang mendesak polisi agar segera mengungkap pelaku. “Mudah-mudahan pelakunya cepat ketemu. Ini kasus yang sangat keji dan tidak manusiawi,” ujar @zendol_ozae.
Polisi Perluas Penyelidikan, Periksa Saksi dan Jejak Digital
Hingga kini, polisi masih terus mengumpulkan bukti dan memeriksa sejumlah saksi, termasuk tetangga, kerabat dekat, serta pihak yang terakhir kali melihat korban hidup. Tim cyber crime juga dilibatkan untuk menelusuri jejak digital para korban, termasuk riwayat panggilan telepon, pesan singkat, dan aktivitas media sosial.
Sumber internal kepolisian mengungkapkan bahwa ada indikasi kuat bahwa pelaku mungkin mengenal korban secara dekat. “Tidak mungkin seseorang bisa masuk ke rumah, membunuh lima orang, lalu mengubur mereka tanpa ketahuan dalam waktu singkat. Ada kemungkinan pelaku memiliki akses atau kunci rumah,” ujar salah satu penyidik yang enggan disebutkan namanya.
Selain itu, polisi juga mengecek kemungkinan adanya konflik keluarga, utang piutang, atau sengketa tanah yang melibatkan korban. Rumah tempat penemuan jenazah diketahui berada di lokasi strategis, dengan nilai properti yang cukup tinggi—faktor yang bisa menjadi motif pembunuhan.