Jadwal Bioskop Trans TV  20 - 24 Agustus 2025

Jadwal Bioskop Trans TV  20 - 24 Agustus 2025

The Hurricane-Instagram-

  1. Rabu 20 Agustus 2025

Pukul 21.00 WIB

Blacklight - Liam Neeson



Liam Neeson kembali memerankan tokoh yang terjebak dalam konspirasi besar dalam Blacklight. Kali ini, ia berperan sebagai Travis Block, seorang agen pemerintah yang telah pensiun dan berusaha melupakan masa lalunya yang kelam. Namun, ketika ia menemukan bukti tentang operasi rahasia yang menargetkan warga sipil Amerika, hidupnya kembali terguncang.

Yang membuat situasinya semakin rumit? Orang yang kini memburunya adalah direktur FBI yang dulu pernah ia selamatkan. Dalam Blacklight, Neeson menunjukkan keahliannya dalam memainkan karakter yang terluka secara emosional namun tetap tegar. Ia bukan hanya berperang melawan musuh dari luar, tapi juga melawan sistem yang dulunya ia bela.

Film ini menyentuh tema penting tentang pengawasan pemerintah, pelanggaran hak asasi, dan korupsi institusi. Dengan pacing yang cepat dan adegan aksi yang realistis, Blacklight adalah peringatan bahwa kekuasaan tanpa pengawasan bisa menjadi ancaman terbesar bagi kebebasan.


Pukul 23.00 WIB

Darkman - Liam Neeson

Ketika seorang ilmuwan bernama Peyton Westlake (Liam Neeson) menjadi korban pembakaran brutal akibat konspirasi kejahatan, ia tidak mati—tapi hidupnya berubah selamanya. Wajahnya hancur, dan ia harus menjalani eksperimen eksperimental menggunakan kulit sintetis yang bisa meniru wajah orang lain.

Dalam kegelapan malam, ia berubah menjadi "Darkman", sosok misterius yang menyamar sebagai orang-orang yang pernah menyakitinya. Dengan kemampuan mengubah identitas dan keahlian teknologi tinggi, ia memburu para penjahat yang menghancurkan hidupnya.

Darkman adalah film yang unik karena menggabungkan elemen aksi, thriller, dan sedikit nuansa gothic. Ia bukan pahlawan super, tapi manusia yang terluka dan terobsesi dengan keadilan. Film ini menjadi salah satu karya paling ikonik dari sutradara Sam Raimi, yang kemudian dikenal lewat trilogi Spider-Man.

  1. Kamis 21 Agustus 2025

Pukul 21.00 WIB

Hard Target - Yancy Butler

Dalam Hard Target, Yancy Butler memerankan Natasha, seorang wanita yang mencari ayahnya yang hilang di New Orleans. Ia bertemu dengan Chance Boudreaux (diperankan oleh Jean-Claude Van Damme), seorang pelaut miskin dengan latar belakang militer. Awalnya, Chance hanya ingin membantu, tapi ia tak menyangka bahwa ayah Natasha adalah korban dari sebuah permainan mematikan: pemburuan manusia oleh kelompok elit yang membayar untuk membunuh tunawisma.

Chance pun terlibat dalam perang satu lawan satu melawan pembunuh bayaran profesional yang dipimpin oleh Emil Fouchon (diperankan oleh Lance Henriksen). Dengan latar kota rawa dan atmosfer gelap, Hard Target menyajikan aksi brutal, pertarungan tangan kosong yang memukau, dan kritik sosial terhadap ketimpangan kelas.

Film ini adalah debut menyegarkan dari sutradara John Woo di Hollywood, yang membawa gaya aksi slow-motion dan operatik yang menjadi ciri khasnya. Hard Target bukan hanya tentang kekuatan fisik, tapi juga tentang moral: siapa yang berhak menentukan nilai nyawa manusia?

Pukul 23.00 WIB

Police Story 3: Super Cup - Jackie Chan

Tidak banyak film aksi yang bisa menyamai intensitas Police Story 3: Super Cop. Dalam film ini, Jackie Chan kembali sebagai Inspektur Chan Ka-Kui, polisi Hong Kong yang penuh semangat dan tak kenal takut. Ia bekerja sama dengan Jessica Yang (Michelle Yeoh), seorang agen polisi wanita dari Tiongkok daratan, untuk menyusup ke jaringan narkoba internasional.

Misi mereka membawa mereka dari Tiongkok ke Kuala Lumpur, Malaysia, di mana pacar Chan, May (Maggie Cheung), diculik oleh kartel narkoba. Adegan demi adegan dipenuhi aksi nyata tanpa stuntman, termasuk adegan helikopter yang melekat pada kereta api—salah satu adegan paling berani dalam sejarah perfilman aksi.

  1. Jumat, 22 Agustus 2025

Pukul 21.00 WIB

Man on Ledge - Sam Worthington

Bayangkan seorang pria berdiri di tepi atap gedung pencakar langit di tengah kota Manhattan, mengancam akan melompat. Di bawahnya, kerumunan massa berkumpul, media menyorot setiap detik, dan polisi berusaha keras menenangkannya. Namun, yang tidak diketahui oleh publik—dan bahkan sebagian besar aparat—adalah bahwa aksi bunuh diri yang tampaknya spontan ini ternyata merupakan bagian dari rencana besar.

Man on the Ledge bukan sekadar film tentang krisis mental, melainkan sebuah permainan strategi yang rumit. Pria yang tampak putus asa itu ternyata adalah mantan narapidana yang sedang menjalankan misi balas dendam sekaligus mencoba membersihkan namanya. Sementara psikolog polisi berusaha membujuknya turun, di balik layar, sebuah perampokan berlian terbesar dalam sejarah New York sedang berlangsung. Setiap detik di atap gedung sebenarnya adalah bagian dari pengalihan yang brilian.

Film ini berhasil membangun ketegangan secara perlahan namun pasti. Dengan latar kota yang tak pernah tidur, Man on the Ledge menggambarkan bagaimana satu tindakan bisa menjadi pusat dari jaringan kejahatan yang rumit. Penonton dibuat bertanya-tanya: apakah dia benar-benar ingin mati, atau justru ingin hidup lebih dari siapa pun?

Pukul 23.00 WIB

The Hurricane Heist - Toby Kebbell

Bayangkan melakukan perampokan saat dunia sedang hancur. Itulah premis dari The Hurricane Heist, film yang menggabungkan elemen bencana alam dan kriminalitas dalam satu paket yang menegangkan. Di tengah mendekatnya badai Kategori 5—yang menerjang pantai timur Amerika Serikat—sekelompok pencuri ulung melihat peluang emas: merampok fasilitas percetakan uang Departemen Keuangan AS.

Dengan listrik padam, komunikasi terputus, dan evakuasi massal sedang berlangsung, para penjahat memanfaatkan kekacauan untuk menyusup ke dalam bunker bawah tanah yang penuh dengan uang tunai. Namun, mereka bukan satu-satunya yang masih bertahan di lokasi. Seorang teknisi keuangan dan saudaranya, yang kebetulan berada di tempat yang salah pada waktu yang salah, harus menggunakan kecerdasan dan keberanian untuk menghadang para perampok—sambil bertahan dari amukan badai yang semakin ganas.

The Hurricane Heist adalah contoh sempurna bagaimana film aksi bisa memadukan kekuatan alam dengan ambisi manusia yang tak terkendali. Efek visual badai yang menghancurkan, ditambah adegan kejar-kejaran di tengah angin kencang dan banjir bandang, membuat film ini menjadi tontonan yang tak terlupakan. Di balik aksinya yang spektakuler, film ini juga menyentuh tema korupsi dan eksploitasi dalam sistem keuangan negara.

  1. Sabtu, 23 Agustus 2025

Pukul 21.00 WIB

Hummingbird (Redemption) - Jason Statham

Tidak semua pahlawan lahir dari kebaikan. Beberapa lahir dari luka. Hummingbird, atau dikenal juga sebagai Redemption, mengisahkan seorang mantan prajurit pasukan khusus Inggris yang terluka, baik secara fisik maupun mental, setelah bertugas di zona konflik. Kini, hidupnya terpuruk di jalanan London—tidak punya rumah, tidak

punya harapan, dan terus dihantui trauma perang.

Namun, segalanya berubah ketika ia menyelamatkan seorang wanita dari pemerkosaan. Sebagai bentuk terima kasih, sang wanita memberinya uang dan identitas palsu milik kekasihnya yang telah meninggal. Dengan identitas baru sebagai Joseph, seorang dosen sastra, ia mencoba membangun kehidupan dari nol. Tapi dunia kriminal bawah tanah London tidak mudah ditinggalkan. Lama kelamaan, masa lalunya mengejarnya, dan ia terlibat dalam jaringan kejahatan yang lebih dalam dari yang ia bayangkan.

Film ini bukan sekadar aksi brutal, melainkan sebuah eksplorasi mendalam tentang penebusan, identitas, dan upaya manusia untuk kembali menjadi manusia. Dengan akting kuat dari Jason Statham, Hummingbird menunjukkan bahwa kekerasan bukan selalu jawaban—tapi terkadang, satu-satunya cara untuk bertahan hidup.

Pukul 23.00 WIB

Songbird - Sofia Carson

Tahun 2024. Dunia yang seharusnya penuh dengan kemajuan teknologi dan konektivitas global, justru berubah menjadi tempat yang penuh ketakutan dan isolasi. Dalam Songbird, sebuah pandemi mematikan—disebut sebagai "Quan"—telah menghancurkan tatanan sosial. Kota-kota dikunci, militer menguasai jalan, dan siapa pun yang terinfeksi langsung ditangkap dan dikarantina secara paksa.

Film ini mengikuti perjalanan Nico, seorang kurir yang memiliki kekebalan terhadap virus, saat ia berusaha menyelamatkan kekasihnya yang terancam ditangkap oleh otoritas. Dalam pelariannya, ia menyaksikan betapa ekstremnya pemerintah mengendalikan warganya—dari penggunaan drone pengintai hingga kamp karantina yang menyerupai kamp konsentrasi.

Songbird mungkin terasa terlalu dekat dengan kenyataan bagi sebagian orang, terutama yang masih trauma dengan pandemi global baru-baru ini. Namun, film ini berhasil memperluas imajinasi kita tentang bagaimana krisis kesehatan bisa dimanfaatkan untuk memperkuat kontrol otoriter. Di tengah semua itu, kisah cinta dan perjuangan individu untuk kebebasan menjadi napas utama film ini.

  1. Minggu 24 Agustus 2025

Pukul 21.00 WIB

Run Hide Fight - Isabel May

Tidak ada tempat yang seharusnya lebih aman daripada sekolah. Tapi dalam Run Hide Fight, tempat belajar berubah menjadi medan pertempuran. Film ini mengikuti Zoe Hull, seorang siswi SMA yang biasa-biasa saja, tapi memiliki naluri bertahan hidup yang luar biasa. Saat sekelompok penembak bersenjata menyerbu sekolahnya dan menyiarkan aksinya secara langsung ke media sosial, Zoe tidak panik. Ia berpikir, mengamati, dan bertindak.

Berdasarkan pedoman keselamatan sekolah yang dikenal sebagai "Run, Hide, Fight" (Lari, Sembunyi, Lawan), Zoe menggunakan setiap elemen untuk menyelamatkan dirinya dan teman-temannya. Dari menyelinap di ventilasi hingga memanfaatkan alat-alat sekolah sebagai senjata, ia menunjukkan bahwa keberanian bukan tentang kekuatan fisik, tapi tentang ketenangan di bawah tekanan.

Yang membuat Run Hide Fight begitu menggugah adalah pendekatannya yang realistis. Tidak ada superhero, tidak ada bantuan dari pasukan khusus yang datang tepat waktu. Hanya seorang remaja yang menggunakan akal sehat dan keberanian untuk melawan kegilaan. Film ini juga mengkritik budaya media yang terlalu cepat menyebarkan kekerasan, serta kegagalan sistem dalam melindungi anak-anak.

Pukul 23.00 WIB

Danny the Dog (Unleashed) - Jet Li

Bayangkan dibesarkan bukan sebagai manusia, tapi sebagai hewan peliharaan yang dilatih untuk menyerang. Itulah nasib Danny, seorang pria yang sejak kecil diculik oleh mafia dan dijadikan anjing penjaga oleh seorang bos kejam. Ia tidak diberi nama, tidak diajari membaca, dan hanya dilepaskan dari kalung besinya untuk menyerang musuh sang bos.

Namun, hidupnya berubah ketika ia bertemu dengan seorang wanita muda dan ayahnya yang seorang tuner piano. Mereka melihat kemanusiaan di balik kekerasan yang telah dipaksakan padanya. Perlahan, Danny mulai belajar tentang musik, kata-kata, dan cinta. Ia mulai memahami bahwa ia bukan binatang—ia adalah manusia.

Danny the Dog, yang dirilis sebagai Unleashed di Amerika Serikat, adalah film yang penuh emosi dan reflektif. Dibintangi oleh Jet Li dalam salah satu peran paling berbeda dalam kariernya, film ini menggambarkan perjalanan dari dehumanisasi menuju pemulihan identitas. Aksi yang ada memang intens, tapi yang paling membekas adalah momen-momen kecil: Danny yang belajar membaca, tertawa untuk pertama kalinya, atau menangis karena merasa dicintai.

TAG:
Sumber:

Berita Lainnya