BLT Kesra 2025 Disalurkan Door to Door untuk Lansia: Upaya Pemerintah Pastikan Bantuan Tepat Sasaran

BLT Kesra 2025 Disalurkan Door to Door untuk Lansia: Upaya Pemerintah Pastikan Bantuan Tepat Sasaran

uang-Pexels/pixabay-

BLT Kesra 2025 Disalurkan Door to Door untuk Lansia: Upaya Pemerintah Pastikan Bantuan Tepat Sasaran

Program Bantuan Langsung Tunai Kesejahteraan (BLT Kesra) tahun 2025 terus digenjot penyalurannya hingga akhir Desember. Di tengah berbagai tantangan sosial dan ekonomi yang masih dirasakan sebagian masyarakat, pemerintah berkomitmen memastikan bantuan ini menjangkau kelompok paling rentan, termasuk lansia dan warga berpenghasilan rendah. Salah satu pendekatan yang diambil adalah penyaluran door to door—langsung ke rumah penerima—untuk memastikan tidak ada satu pun yang terlewat.



Salah satu wilayah yang terpantau aktif dalam penyaluran BLT Kesra adalah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Di sini, kerja sama antara pemerintah daerah dan PT Pos Indonesia (Persero) berjalan lancar, menunjukkan sinergi kuat antarinstansi dalam mempercepat distribusi bantuan sosial.

Kolaborasi Multisektor Jadi Kunci Keberhasilan Penyaluran
Keberhasilan penyaluran BLT Kesra di Mataram tidak lepas dari koordinasi intensif antara Dinas Sosial setempat, pendamping sosial, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), serta PT Pos Indonesia. Mulai dari tahap pendataan, verifikasi, hingga pencairan dana, setiap proses dilakukan secara sistematis dan transparan.

Eni Suaryati, PSM dari Kelurahan Pejeruk, Mataram, menjelaskan bahwa kriteria penerima bantuan ditentukan berdasarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Acuan utamanya adalah desil 1 hingga 5, yakni kelompok masyarakat dengan pendapatan paling rendah dalam strata sosial ekonomi.


“Kami melihat dari desilnya, dari desil 1 sampai 5, dan juga kondisi kesejahteraan secara umum. Ini penting agar bantuan benar-benar menyasar mereka yang benar-benar membutuhkan,” jelas Eni saat ditemui pada Minggu (7/12/2025).

Tantangan di Lapangan: Harapan Warga vs. Keterbatasan Regulasi
Meski proses penyaluran berjalan relatif lancar, Eni mengakui tidak sedikit tantangan yang dihadapi di lapangan. Salah satunya adalah ekspektasi masyarakat yang terkadang tidak realistis. Banyak warga berharap bisa menerima lebih dari satu jenis bantuan sosial secara bersamaan, meskipun regulasi pemerintah melarang penerima bantuan ganda.

“Tantangannya, kadang masyarakat meminta bantuan tambahan. Misalnya, sudah menerima beras dari program bantuan pangan, tapi tetap ingin mendapat BLT Kesra juga. Mereka ingin double bantuan,” ungkap Eni.

TAG:
Sumber:

l3

Berita Lainnya