TNI dan Pertamina Perkuat Sinergi, Jaga Kedaulatan Energi Lewat Pengamanan Instalasi Strategis
SPBU Pertamina--
TNI dan Pertamina Perkuat Sinergi, Jaga Kedaulatan Energi Lewat Pengamanan Instalasi Strategis
Palembang, 2 Desember 2025 – Dalam upaya menjaga stabilitas dan kedaulatan energi nasional, Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama PT Pertamina (Persero) memperkuat kolaborasi strategis melalui serangkaian apel kesiapsiagaan pengamanan Obyek Vital Nasional (Obvitnas). Kegiatan ini digelar serentak di sejumlah lokasi strategis Pertamina di seluruh Indonesia pada Senin, 1 Desember 2025, termasuk di Kompleks Kilang Pertamina Plaju, Palembang, Sumatera Selatan.
Apel gabungan tersebut bukan sekadar ritual formalitas, melainkan wujud nyata komitmen bersama dalam melindungi infrastruktur energi yang menjadi tulang punggung ketahanan nasional. Keberadaan kilang, terminal bahan bakar, dan fasilitas operasional Pertamina tidak hanya vital bagi distribusi energi, tetapi juga menjadi simbol kedaulatan negara di sektor strategis yang rentan terhadap berbagai ancaman—baik fisik maupun non-fisik.
Apel Kesiapsiagaan di Palembang: Simbol Kekuatan Sinergi TNI–Pertamina
Di Palembang, apel diselenggarakan di Lapangan Aneka, Kompleks Pertamina (Komperta) Plaju, dan dipimpin langsung oleh Panglima Kodam II/Sriwijaya, Mayor Jenderal TNI Ujang Darwis. Acara ini dihadiri oleh Direktur Operasi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Didik Bahagia, bersama jajaran manajemen Pertamina, pejabat TNI dari Angkatan Darat, Laut, dan Udara, serta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumatera Selatan.
Lebih dari 286 personel gabungan dari berbagai satuan TNI—termasuk Pomdam II/Swj, Brigif 8/GC, Yonif 200/BN, Kodim 0418/Plg, Yonkav 5/DPC, Yonarhanud 12/SBP, Kikav 5/GCC, Lanal Palembang, dan Lanud Sri Mulyono Herlambang—turut hadir menunjukkan kesiapan operasional. Tak hanya personel, apel juga menampilkan puluhan unit Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) modern seperti Rantis Anoa, Ranpur LML, Jeep Maung, kendaraan patroli (Patwal), hingga fire truck milik Pertamina, yang semuanya siap digerakkan kapan saja untuk mengamankan aset nasional.
Mengapa Pengamanan Obvitnas Energi Begitu Krusial?
Dalam dunia yang semakin kompleks dan dinamis, keamanan infrastruktur energi bukan lagi urusan internal perusahaan. Instalasi strategis seperti kilang minyak masuk dalam kategori Obvitnas karena perannya yang langsung memengaruhi kehidupan masyarakat, stabilitas ekonomi, bahkan keutuhan negara. Gangguan pada satu kilang saja bisa berdampak domino terhadap pasokan BBM, LPG, dan bahan baku industri di seluruh wilayah.
Oleh karena itu, kerja sama antara Pertamina dan TNI bukan hanya soal keamanan fisik, tetapi juga bentuk pertahanan negara yang holistik. “Kesiapsiagaan ini adalah bentuk sinergi nyata antara TNI dan Pertamina dalam menjaga obyek vital negara. TNI siap hadir memastikan operasi Pertamina berjalan aman, lancar, dan terlindungi dari berbagai potensi ancaman,” tegas Pangdam II/Sriwijaya dalam amanatnya.
Kilang Pertamina Plaju: Warisan Sejarah yang Terus Berkontribusi
Kilang Pertamina Plaju sendiri bukan sekadar fasilitas produksi—ia adalah bagian dari sejarah industri energi Indonesia. Sebagai kilang minyak tertua di Tanah Air, yang beroperasi sejak masa kolonial Belanda, Plaju kini mengolah minyak mentah dengan kapasitas 120 ribu barel per hari (120 MBSD), atau sekitar 12% dari total kapasitas kilang Pertamina secara nasional.
Dengan luas lahan mencapai 411,22 hektare dan didukung lebih dari 900 pekerja, kilang ini mengoperasikan sejumlah unit proses utama, antara lain Crude Distillation Unit (CDU), Heavy Vacuum Unit (HVU), Resid Fluid Catalytic Cracking Unit (RFCCU), Fluid Catalytic Cracking Unit (FCCU), Polypropylene Plant (PP Plant), Effluent Water Treatment Plant (EWTP), serta fasilitas pendukung seperti Offsite dan Utilities.
++++
Selain memproduksi bahan bakar minyak (BBM) dan LPG untuk kebutuhan masyarakat, Kilang Plaju juga menjadi pusat produksi petrokimia strategis yang menjadi tulang punggung industri manufaktur dalam negeri—mulai dari plastik, tekstil, hingga farmasi.
Sinergi untuk Masa Depan Energi yang Lebih Aman dan Berdaulat
Dalam sambutannya, Didik Bahagia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga keberlangsungan operasi energi. “Operasi kilang hanya dapat berjalan optimal jika seluruh unsur keamanan—baik internal maupun eksternal—bekerja dalam satu visi yang utuh. Kami sangat menghargai dukungan penuh TNI dalam memperkuat sistem pengamanan aset strategis ini, demi menjamin pasokan energi yang andal bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya.
Apel kesiapsiagaan ini bukan akhir, melainkan awal dari komitmen berkelanjutan. Di tengah tantangan geopolitik, ancaman siber, bahkan potensi sabotase, keterpaduan antara instansi pemerintah, BUMN, dan aparat pertahanan menjadi fondasi tak tergoyahkan bagi ketahanan energi nasional.
Baca juga: Apa Arti Vest yang Dikenakan Verrel Bramasta saat Turun Tangan Bantu Korban Banjir Sumatera Barat?
Penutup: Energi yang Aman, Bangsa yang Kuat
Di penghujung acara, semangat kebersamaan antara TNI dan Pertamina terasa begitu kuat. Keduanya menyadari bahwa menjaga instalasi energi bukan hanya soal melindungi mesin dan pipa, tetapi juga melindungi masa depan bangsa. Dengan sinergi yang terus diperkuat, Indonesia menegaskan komitmennya: energi nasional harus aman, mandiri, dan sepenuhnya berdaulat.
Karena di balik setiap tetes BBM dan tabung LPG yang sampai ke rumah rakyat, ada lapisan pertahanan yang tak terlihat—dibangun oleh kerja sama erat antara tentara dan pekerja energi, demi menjaga nyala kehidupan bangsa.