Mengapa Banjir di Sumatera Belum Ditetapkan sebagai Bencana Nasional? Ini Penjelasan Lengkap dan Prosedur Resmi dari BNPB
Banjir-Instagram-
“Status bukan penghalang untuk membantu rakyat,” tegas Suharyanto. “Kami dan seluruh kementerian terkait tetap memberikan dukungan penuh sesuai kebutuhan di lapangan, tanpa menunggu penetapan status formal.”
Mengapa Masyarakat Perlu Memahami Prosedur Ini?
Pertanyaan publik soal status bencana nasional wajar muncul, terutama ketika melihat besarnya korban dan kerusakan. Namun, pemahaman bahwa penetapan status bukan sekadar respons emosional, melainkan bagian dari sistem manajemen bencana yang terstruktur, sangat penting.
Penetapan status bencana nasional membawa konsekuensi hukum dan anggaran yang besar, termasuk realokasi APBN secara darurat, pengaktifan komando nasional terpadu, dan pengalihan otoritas penanganan dari daerah ke pusat. Oleh karena itu, prosesnya harus objektif, terukur, dan berbasis data operasional di lapangan.
Kesimpulan: Status Bukan Ukuran Empati, Tapi Alat Koordinasi
Banjir dan longsor di Sumatera adalah tragedi kemanusiaan yang menyayat hati. Ratusan nyawa melayang, ribuan keluarga kehilangan tempat tinggal, dan infrastruktur vital lumpuh. Namun, status bencana nasional bukanlah ukuran keseriusan pemerintah, melainkan alat administratif untuk mengatur skala respons dan alokasi sumber daya.
Yang terpenting saat ini adalah kesatuan langkah antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam menangani korban, memulihkan layanan dasar, serta mencegah bencana serupa di masa depan melalui mitigasi berbasis risiko dan perencanaan tata ruang yang berkelanjutan.
Hingga situasi benar-benar di luar kendali daerah, pemerintah pusat menjamin bahwa tidak ada wilayah terdampak yang dibiarkan sendirian. Dukungan terus mengalir—tanpa syarat, tanpa status, dan tanpa penundaan.