Profil Tampang KGPH Mangkubumi yang Geser Haryo Purboyo Kini Dinobatkan Jadi Penerus Tahta PB XIII, Lengkap dari Umur, Agama dan IG
Mangkubumi-Instagram-
Profil Tampang KGPH Mangkubumi yang Geser Haryo Purboyo Kini Dinobatkan Jadi Penerus Tahta PB XIII, Lengkap dari Umur, Agama dan IG
Penetapan penerus tahta Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat kembali menjadi sorotan publik. Keputusan terbaru yang menetapkan KGPH Mangkubumi sebagai pewaris takhta menggantikan mendiang Paku Buwono (PB) XIII memunculkan berbagai reaksi, termasuk kejutan dari kalangan internal keraton maupun masyarakat umum.
Pada Kamis, 12 November 2025, Maha Menteri Penembahan Agung Tedjowulan secara resmi menobatkan KGPH Mangkubumi sebagai putra mahkota yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan Keraton Surakarta. Penobatan ini sekaligus mengukuhkan Mangkubumi sebagai figur utama dalam struktur kerajaan selepas wafatnya PB XIII.
Keputusan yang Mengejutkan Banyak Pihak
Penetapan KGPH Mangkubumi sebagai penerus tahta tidak hanya menandai babak baru perjalanan Keraton Surakarta, tetapi juga memunculkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat. Pasalnya, selama ini publik mengetahui bahwa Haryo Purboyo, adik Mangkubumi, merupakan kandidat terkuat yang diproyeksikan menggantikan PB XIII.
Pada tahun 2022, PB XIII bahkan telah menunjuk putra bungsunya itu sebagai putra mahkota dengan gelar Haryo Purboyo KHGPAA Hamengkunegoro. Tidak hanya berhenti di sana, sesaat setelah PB XIII wafat, Haryo Purboyo mengambil langkah tegas dengan menyatakan diri sebagai penerus tahta dan menyandang gelar PB XIV.
Langkah tersebut sempat menguatkan anggapan bahwa suksesi kepemimpinan sudah mengarah pada Haryo Purboyo. Namun penobatan terbaru mengubah seluruh peta dan membuka lembaran baru dalam dinamika internal keraton.
Gusti Moeng: Penetapan Mangkubumi Adalah Hak dan Takdir
Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA), GKR Koes Murtiyah Wandansari atau yang akrab dikenal sebagai Gusti Moeng, akhirnya memberikan klarifikasi terkait keputusan yang banyak dipertanyakan itu. Ia menegaskan bahwa KGPH Mangkubumi kini telah sah dinobatkan sebagai Paku Buwono XIV.
Menurutnya, pemilihan putra tertua sebagai penerus tahta adalah paugeran atau aturan dasar yang telah menjadi pegangan keraton sejak lama. Gusti Moeng menekankan bahwa hal tersebut bukanlah keputusan sepihak, melainkan bagian dari ketentuan dan kehendak Tuhan.
“Kami berpegang pada yang jenenge hak. Itu kan Gusti Allah sing maringi. Gusti Bei (Mangkubumi) yang sekarang Paku Buwono XIV kan tidak minta kepada Allah untuk dilahirkan lebih tua daripada Purboyo. Ya itu kehendak Allah. Sudah ditekankan, dijadikan acuan, dijadikan paugeran bahwa kalau nggak punya permaisuri, ya sudah anak laki-laki tertua,” ujar Gusti Moeng.