Gus Elham Yahya Akhirnya Buka Suara dan Minta Maaf Usai Ciumi Balita: Akui Khilaf dan Janji Tak Mengulangi
Elham-Instagram-
Gus Elham Yahya Akhirnya Buka Suara dan Minta Maaf Usai Ciumi Balita: Akui Khilaf dan Janji Tak Mengulangi
Nama pendakwah Gus Elham Yahya kembali menjadi sorotan publik setelah sejumlah video yang menampilkan dirinya tengah menciumi pipi seorang anak balita perempuan beredar luas dan memicu kegaduhan di media sosial. Rekaman-rekaman tersebut membuat warganet geram, terlebih selama ini Gus Elham dikenal memiliki kedekatan dengan anak-anak dalam berbagai kegiatan dakwahnya.
Namun, kedekatan yang seharusnya menjadi ruang aman bagi anak-anak itu justru berubah menjadi kontroversi besar. Banyak pengguna internet menilai tindakan Gus Elham sebagai perilaku yang tidak pantas, terlebih dilakukan kepada anak yang masih di bawah umur. Hal inilah yang memicu gelombang kritik hingga perdebatan publik mengenai batas-batas interaksi antara pendakwah dengan anak-anak.
Permintaan Maaf Gus Elham Viral di Media Sosial
Setelah video awalnya viral, sebuah unggahan terbaru kembali ramai diperbincangkan. Pada 12 November 2025, akun Twitter @dhemit_is_back membagikan video berdurasi 53 detik yang memperlihatkan momen Gus Elham menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat luas.
Dalam rekaman tersebut, Gus Elham yang mengenakan pakaian sederhana tampak menundukkan kepala sembari memberikan pernyataan resmi. Dengan nada yang terdengar penuh penyesalan, ia memperkenalkan diri lalu menyampaikan permintaan maaf secara langsung.
“Dengan penuh kerendahan hati saya, Muhammad Ilham Yahya Al Maliki, secara pribadi memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat atas beredarnya video yang menimbulkan kegaduhan,” ujarnya dalam video tersebut.
Pernyataan itu menjadi titik pertama Gus Elham berbicara di hadapan publik setelah diam dalam beberapa hari terakhir, sementara kritik terus berdatangan tanpa henti.
Mengaku Khilaf dan Janji Perbaiki Diri
Dalam video yang sama, Gus Elham juga mengungkap bahwa tindakan menciumi anak balita tersebut adalah sebuah kekhilafan. Ia menegaskan bahwa perilaku itu merupakan kesalahan pribadinya dan berkomitmen untuk belajar dari peristiwa ini.
“Saya mengakui bahwa hal tersebut merupakan kekhilafan dan kesalahan saya pribadi. Saya berkomitmen untuk memperbaiki diri dan menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran berharga agar tidak mengulangi hal serupa di masa mendatang,” tuturnya.
Namun, pernyataan tersebut justru menuai reaksi beragam. Meski ada sebagian kecil yang memaklumi, mayoritas warganet menilai istilah “khilaf” tidak cukup untuk menggambarkan tindakannya, apalagi menyangkut anak kecil.
Respons Warganet: Kritik Tajam hingga Sorotan Hukum
Ungkapan maaf dari Gus Elham rupanya tidak cukup menenangkan warganet. Banyak pengguna media sosial yang merasa ucapan “khilaf” tidak dapat dijadikan pembenaran atas tindakan yang dinilai sebagai pelecehan terhadap anak.
Salah satu pengguna, akun @wisnucakra101, bahkan menulis kritik pedas.
“Khilaf itu tidak ada. Adanya mens rea, niat jahat kepada siapa? Ya kepada korban anak-anak. Khilaf kok beberapa anak dijadikan korban!”
Ada pula warganet yang mempertanyakan aspek hukum dari tindakan tersebut. Akun @gacantiktapioke menyoroti kemungkinan pelaporan ke pihak berwenang dengan menulis: