Kuis FC Mobile Hari ke-3: Siapa Pelatih di Balik Gelar Piala Asia AFC 2011 Jepang? Ini Jawaban Lengkapnya!
Sepakbola--
Kuis FC Mobile Hari ke-3: Siapa Pelatih di Balik Gelar Piala Asia AFC 2011 Jepang? Ini Jawaban Lengkapnya!
Jika kamu sedang mengikuti Event Trivia FC Mobile, pasti sudah tidak asing lagi dengan pertanyaan menarik yang muncul di hari ketiga: “Pelatih Jepang mana yang memberi timnas gelar Piala Asia AFC 2011?” Pertanyaan ini bukan sekadar teka-teki biasa—melainkan pintu masuk ke salah satu momen paling bersejarah dalam perjalanan sepak bola Asia. Bagi para penggemar game sepak bola mobile, menjawab kuis seperti ini tidak hanya menguji pengetahuan, tapi juga membuka peluang untuk mendapatkan hadiah menarik dalam game!
Mari kita kupas tuntas jawaban dari pertanyaan tersebut, lengkap dengan konteks sejarah, analisis taktis, dan profil sang pelatih legendaris yang membawa Jepang meraih mahkota Asia keempat mereka.
Pilihan Jawaban dalam Kuis FC Mobile
Sebelum membahas lebih jauh, mari lihat pilihan jawaban yang diberikan dalam kuis tersebut:
A. Alberto Zaccheroni
B. Takeshi Okada
C. Ivica Osim
D. Philippe Troussier
Empat nama besar yang pernah menangani Timnas Jepang dalam berbagai era. Namun, hanya satu yang berhasil membawa Samurai Biru meraih trofi Piala Asia pada edisi 2011.
Final Piala Asia 2011: Duel Epik di Doha
Piala Asia AFC 2011 berlangsung di Qatar, dan finalnya mempertemukan dua raksasa Asia: Jepang vs Australia. Pertandingan berlangsung di Stadion Internasional Khalifa, Doha, pada 29 Januari 2011.
Australia datang dengan ambisi besar. Mereka baru bergabung dengan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) pada 2006 dan ingin membuktikan diri sebagai kekuatan baru di kawasan. Dengan fisik kuat, kecepatan lini serang, dan mental juara, mereka tampil sangat agresif sejak menit awal.
Namun, Jepang—yang sudah tiga kali juara sebelumnya (1992, 2000, 2004)—tak gentar. Mereka tampil dengan ciri khasnya: passing pendek, pergerakan cerdas, disiplin taktis, dan transisi cepat. Pertandingan pun berlangsung sangat ketat, dengan kedua tim saling menekan namun gagal mencetak gol selama 90 menit reguler.
Gol Emas di Perpanjangan Waktu
Babak perpanjangan waktu menjadi penentu. Di menit ke-109, tercipta momen magis yang akan dikenang selamanya oleh penggemar sepak bola Jepang.
Yuto Nagatomo, bek kiri yang dikenal gesit dan ofensif, melepaskan umpan silang akurat dari sisi kiri. Bola itu disambut dengan tendangan voli spektakuler oleh Tadanari Lee, pemain yang baru masuk sebagai pengganti.
Sontekan Lee meluncur deras ke sudut gawang, melewati jangkauan kiper Australia, Mark Schwarzer. Gol tersebut menjadi satu-satunya dalam laga itu, sekaligus memastikan Jepang menang 1–0 dan meraih gelar Piala Asia keempat dalam sejarah mereka.
Sang Arsitek Kemenangan: Alberto Zaccheroni
Di balik kesuksesan besar ini berdiri sosok pelatih asal Italia: Alberto Zaccheroni. Ia ditunjuk sebagai pelatih kepala Timnas Jepang pada Agustus 2010, tak lama setelah Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, di mana Jepang tampil impresif hingga babak 16 besar.
Zaccheroni membawa pendekatan taktis yang sangat disiplin. Ia memadukan struktur pertahanan rapat dengan serangan balik cepat yang memanfaatkan kecepatan dan visi para pemain muda Jepang. Di bawah asuhannya, Jepang tidak hanya solid secara defensif, tapi juga sangat efisien dalam menciptakan peluang.
Ia juga sukses menyatukan generasi emas Jepang—menggabungkan pemain muda berbakat seperti Keisuke Honda, Shinji Okazaki, dan Maya Yoshida dengan pemain senior berpengalaman seperti Makoto Hasebe dan Yasuhito Endo.
Kemenangan di Piala Asia 2011 bukan hanya soal trofi—tapi juga bukti bahwa pendekatan taktis modern ala Eropa bisa sukses di sepak bola Asia, asalkan diadaptasi dengan budaya dan gaya bermain lokal.